Rabu, 23 Desember 2009

SERTIFIKASI GURU 2010

Belum lama ini Dirjen PMPTK Depdiknas telah menerbitkan buku Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Jabatan Guru Tahun 2010. Beberapa hal yang penting berikut ini dikutipkan yang harus disiapkan bagi rekan guru yang akan mengajukan usulan sertifikasi 2010
Persyaratan Peserta

1. Persyaratan Umum

  • a. Guru yang masih aktif mengajar di sekolah di bawah binaan Departemen Pendidikan Nasional yaitu guru yang mengajar di sekolah umum, kecuali guru Agama. Sertifikasi guru bagi guru Agama (termasuk guru Agama yang memiliki NIP 13) dan semua guru yang mengajar di Madrasah (termasuk guru bidang studi umum yang memiliki NIP diselenggarakan oleh Departemen Agama dengan kuota dan aturan penetapan peserta dari Departemen Agama. Sesuai Surat Edaran Bersama Direktur Jenderal PMPTK dan Sekretaris Jenderal Departemen Agama Nomor SJ/Dj.I/Kp.02/1569/2007, Nomor 4823/F/SE/2007 Tahun 2007.
    b. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan formal yang diangkat sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, 1 Desember 2008 (Pasal 67).
    c. Guru bukan PNS harus memiliki SK sebagai guru tetap dari penyelenggara pendidikan, sedangkan guru bukan PNS pada sekolah negeri harus memiliki SK dari dinas pendidikanprovinsi/ kabupaten/kota.
    d. Pada tanggal 1 Januari 2011 belum memasuki usia 60 tahun.
    e. Memiliki nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK).

2. Persyaratan Khusus untuk Uji Kompetensi melalui Penilaian Portofolio


  • a. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (DIV) dari program studi yang memiliki izin penyelenggaraan
    b. Memiliki masa kerja sebagai guru (PNS atau bukan PNS) minimal 5 tahun pada suatu satuan pendidikan dan pada saat Undang‐Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen terbit yang bersangkutan sudah menjadi guru. (Contoh perhitungan masa kerja lihat urutan prioritas penetapan peserta pada BAB III)
    c. Guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang belum memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV apabila sudah:

  • 1) Pada 1 Januari 2010 mencapai usia 50 tahun dan mempunyai pengalaman kerja
    20 tahun sebagai guru, atau
  • 2) mempunyai golongan IV/a atau memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/a.

3. Persyaratan Khusus untuk Guru yang diberi Sertifikat secara Langsung


  • a. Guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang memiliki kualifikasi akademik magister (S2) atau doktor (S3) dari perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran yang diampunya, atau guru kelas dan guru bimbingan dan konseling atau konselor, dengan golongan sekurang-kurangnya IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b.
    b. Guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang memiliki golongan serendah-rendahnya IV/c atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c.

Semoga bermanfaat !

Senin, 16 November 2009

PERPUSTAKAAN DUNIA DIGITAL

Belum lama ini PBB telah meluncurkan Perpustakaan Digital Dunia. Tujuannya untuk mempromosikan perdamaian dan memahami budaya global melalui teknologi Internet.Melalui UNESCO yang meluncurkan website tersebut, menawarkan informasi dalam tujuh bahasa, yakni Arab, Cina, Inggris, Perancis, Portugis, Spanyol dan Rusia.
Sekitar 32 perpustakaan dan lembaga riset dari 19 negara membantu membuat situs tersebut, yang mencakup manuskrip, peta, buku-buku langka, film, rekaman suara, dan fotograpi.
Perpustakaan Online tersebut adalah “inisiatif besar yang akan membantu untuk menjembatani pembagian pengetahuan, mengembangkan saling pengertian dan mendorong keragaman budaya dan bahasa,” kata direktur jenderal UNESCO, Koichiro Matsuura.
Menurut Asisten Direktur Jenderal untuk Komunikasi dan Informasi UNESCO, Abdul Waheed Khan, proyek ini bertujuan untuk menggalakkan kemajuan sosial dan standar hidup yang lebih baik di seluruh dunia dengan membangun apa yang dia sebut “masyarakat pengetahuan inklusif.”

” Visi pengembangan “masyarakat pengetahuan inklusif” didasarkan pada prinsip akses universal terhadap informasi dan pengetahuan, keragaman budaya dan bahasa, kebebasan berekspresi, dan kualitas pendidikan untuk semua. Akan ada ratusan ribu perpustakaan dan peluang yang tak terbatas bagi masyarakat untuk mengakses informasi dan pengetahuan melalui proses digitalisasi tersebut.

Website tersebut, saat ini masih dalam tahap awal, memerlukan biaya $ 10 juta dan dibiayai oleh donor swasta, termasuk Google, Microsoft, Qatar Foundation, King Abdullah University di Arab Saudi dan Carnegie Corporation of New York.

Sumber : library-teguh.blogspot.com
Baca juga :
-Himpunan Regulasi Pendidikan
-Mengonlinekan Info Pendidikan
-Mengenal PTK
-Pengaruh buruk televisi
-TI di Sekolah
-Membedah Pendidikan Kita

Bagi yang memerlukan Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas dari Depdiknas silahkan download di :
http://www.ziddu.com/download/7334995/pedoman-pelaksanaan-tugas-guru-dan-pengawas.pdf.html

Kamis, 24 September 2009

Pelajaran Berharga untuk Para Guru dan Pendidik

Miss Phillips, You were Wrong...! adalah judul sebuah buku “best seller” di Australia yang ditulis oleh Peter Daniels. Buku ini menceritakan kisah perjalanan sukses seorang anak yang saat bersekolah dianggap oleh gurunya sebagai anak yang gagal, namun ternyata ia berhasil membuktikan bahwa Peter adalah orang yang sangat sukses di bidang bisnis. Usahanya merambah ke hampir seluruh dunia, memiliki rekan-rekan mulai dari multi jutawan, bangsawan, kepala negara sampai agamawan.
Peter terkenal sebagai seorang sangat sukses, kaya raya sekaligus penyantun. Ia sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial juga keagamaan untuk membantu sesamanya.Para orang tua dan guru yang saya cintai..,Siapa yang sangka bahwa Peter akan menjadi sesukses ini...? Padahal menurut kisahnya dulu saat masih bersekolah ia dianggap sebagai anak yang bermasalah dan gagal.
Peter dilahirkan di Australia, orang tuanya adalah generasi ketiga yang hidup dari tunjangan karena miskin. Peter bersekolah di Sekolah Dasar Adelaide. Ia sering mengalami masalah dalam belajar; ia kesulitan memahami serta menggabungkan kata-kata; ia juga kurang suka menulis. Peter kecil lebih gemar kegiatan bebas diluar kelas, mencari tahu hal-hal baru dan kerap kali kurang menuruti perintah gurunya yang selalu memberinya tugas-tugas tertulis atau duduk diam dikursinya. Gelar yang telah diberikan kepadanyapun cukup beragam mulai dari Disleksia, Anak nakal, anak pemalas sampai Attention Deficit Disorder (ADD).Miss Phillips adalah guru yang paling dikenangnya.
Diantara semua guru Miss Phillipslah yang paling sering menghukum Peter untuk berdiri didepan kelas, dimana Miss Phillips sering berucap; Anak-anak..., ini adalah contoh anak nakal.., jika kalian nakal maka ibu akan menghukum kalian seperti ini!Ada satu ucapan yang begitu menancap di lubuk hati Peter yang paling dalam, sehingga ia tidak akan pernah bisa melupakannya meskipun sudah lebih dari dua puluh tahun tidak bersama gurunya lagi.
Apa katanya; Saya ingat betul, dulu setiap kali menghukum Miss Phillips selalu mangatakan pada saya; Peter kamu anak nakal, kamu tidak pernah mau nurut sama perintah ibu..., lihat saja nanti.... kamu tidak akan pernah menjadi apa-apa..!

Miss Phillips you were wrong...!
Itulah buku yang begitu menyentuh dan penuh emotional yang ditulis oleh Peter Daniels sang multi jutawan terkenal di negeri kanguru, Australia. Yang didedikan khusus untuk guru yang dulu pernah merendahkannya sedemikian rupa.
Para orang tua dan guru yang saya cintai.....Saya tidak tahu apakah fenomena ini juga terjadi di negeri kita..?
Tapi anehnya mengapa anak-anak yang memiliki gejala seperti ini dan sering kali dianggap bermasalah, justru kebanyakan lebih berhasil dalam kehidupan...? sebut saja Thomas Alva Edison, John Lennon serta Peter Daniels sendiri.
Para pakar ilmu Holistic Learning; mencoba untuk menjelaskan fenomena ini pada kita;Begini katanya;Anak-anak ini sesungguhnya adalah anak yang sangat kreatif dan eksploratif, cara berpikirnya banyak didominasi oleh otak kanan dan indra dominannya pada umumnya adalah visual (mata). Sementara sistem pendidikan kita pada umumnya lebih mengarah pada pola berpikir logis dengan cara berpikir yang didominasi oleh otak kiri dan menggunakan indra dominan Auditori (telinga). Itu artinya anak yang berotak kanan harus hidup didunia yang berotak kiri.Anak-anak yang seperti ini menggunakan cara dan jalan yang berbeda dalam menerima dan memproses informasi dan umumnya sangat bertentangan dengan cara guru-guru mengajar disekolah.
Para orang tua dan guru yang saya cintai......Hal yang tak kalah aneh adalah...mengapa anak-anak yang seperti ini ternyata justru lebih banyak sukses di kehidupan..?
Para pakar Ilmu Holistic Learning kembali menjelaskan;Sesungguhnya kehidupan nyata lebih menuntut proses kreatif ketimbang proses logis. Sehingga untuk bisa sukses dalam kehidupan, anak-anak lebih banyak dituntut untuk mampu berpikir kreatif ketimbang berpikir logis.
Bukti-bukti banyak ditemukan dari perjalanan orang-orang sukses, Mereka adalah orang-orang yang sangat kreatif dalam mensiasati proses kehidupan dalam mencapai suksesnya.Pandangan ini sejalan dengan ajaran Sang Jenius Legendaris sepanjang jaman, Leonardo Da Vinci.

Vasari adalah penulis biografi dari Leonardo Da Vinci; mengatakan bahwa Leonardo Mengajarkan pada kita bahwa jika anda ingin menghasilkan karya-karya yang spektakuler....maka proses berpikir harus dimulai dari proses kreatif baru dilanjutkan pada prosese logis.
Ajaran ini dikenal dalam bahasa Aslinya Arte & Scienca. Arte & Scienca merupakan prinsip ke tiga dari ajaran Leonardo Da Vinci untuk mencetak anak menjadi seorang maestro.
Bukan main.....ternyata anak-anak yang sering dinyatakan bermasalah ini justru sudah memiliki insting belajar alami seperti yang diajarkan oleh Leonardo Da Vinci.
Wahai para guru dan orang tua..... Akankah anda masih berani untuk menghakimi anak-anak yang seperti ini sebagai anak yang bermasalah dan gagal...?

Sumber : http://ayahkita.blogspot.com

Baca juga :
-
Apa itu Program Bermutu,
-
Himpunan Regulasi Pendidikan
-
Mengonlinekan Info Pendidikan
-
Mengenal PTK
-
Sudahkah Anda Mempunyai NUPTK
-
Mengenali Kecerdasan Anak
-
Pengaruh buruk televisi
-
TI di Sekolah
-
Membedah Pendidikan Kita

Jumat, 14 Agustus 2009

HIMPUNAN REGULASI PENDIDIKAN

Anda dapat download himpunan regulasi pendidikan di bawah ini :( tinggal klik saja untuk download )

-UUD 1945 (Amandemen)

-UU No. 19 Th 2002 tentang Hak Cipta
-UU No. 20 Th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
-UU No. 14 Th 2005 tentang Guru dan Dosen
-UU No 9 Th 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan
-UU No 44 Th 2008 tentang Pornografi
-UU No. 20 Th 2002 tentang Perlindungan Anak
-UU No. 39 Th 2008 tentang Kementerian Negara
-UU No. 43 Th 2007 tentang Perpustakaan

-PP No. 74 Th 2008 tentang Guru
-PP No. 48 Th 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
-PP No. 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
-PP No 16 Th 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan
-PP No 55 Th 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan
-PP No 47 Th 2008 tentang Wajib Belajar

-Permen No 12 Th 2007 tentang Standar Pengawas
-Permen No 20 Th 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan
-Permen No 13 Th 2007 tentang Standar Kepala Sekolah dan Madrasah
-Permen No 33 Th 2008 tentang Standar Sarpras SD, SMP dan SMA
-Permen No 19 Th 2007 tentang Standar Pengelolaan Dikdas dan Menengah

Sertifikasi
-Format A1 Sertifikasi Guru dan Pengawas 2009
-Permen No 10 Th 2009 tentang Sertifikasi Guru 2009
-Buku 2 Juknis Pelaksanaan Sertifikasi 2009
-Buku 3 Pedoman Portofolio Sertifikasi 2009
-Portofolio Sertifikasi Pengawas 2009 ( Makalah Prof. Dr Rusgianto)

Akreditasi
-Instrumen Akreditasi SMA 2009
-Instrumen Pendukung Akreditasi SMA 2009
-Instrumen Akreditasi SMP 2009
-Instrumen Pendukung Akreditasi SMP 2009
-Instrumen Akreditasi SD/MI bag 1
-Instrumen Akreditasi SD/MI bag 2
-Instrumen Akreditasi SD/MI bag 3

Instrumen Akreditasi SMK 2009 terdiri dari :
-Cover 1
-Cover 2
-Butir Instrumen

Kurikulum Sekolah
-Contoh KTSP SD
-Contoh KTSP SMP
-Contoh RPS SMP
-Contoh KTSP SMA ( buku 1)
-Contoh KTSP SMA (buku2)

Yang lain segera menyusul …… Semoga bermanfaat.

E-LEARNING

Semakin maraknya software hardware yang berkaitan dengan akses internet, semakin mudah pula akses yang dapat dijangkau. Ditambah pula kecenderungan biaya akses yang relatife semakin terjangkau, maka e-Learning segera menjadi alternatif media dan sumber pembelajaran yang perlu dikembangkan, baik oleh lembaga maupun perorangan. Tentu saja ini bagian dari memanfaatkan sisi positif dunia cyber yang sudah berada di depan kita semua.
APAKAH E-LEARNING ITU
Istilah e-Learning atau eLearning mempunyai pengertian yang sangat luas, banyak pakar yang menguraikan tentang definisi eLearning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi misalnya dari Darin E. Hartley yang menyatakan:
eLearning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. Dalam Glossary of eLearning Terms dinyatakan definisi yang lebih luas yaitu : eLearning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone.

Dengan demikian yang dapat kita simpulkan dari definisi-definisi diatas barangkali dengan e- learning merupakan :
1.Metode belajar mengajar baru yang memanfaatkan fasilitas media jaringan komputer dan
Internet
2.Tersampaikannya bahan ajar (konten) melalui media elektronik. Dengan demikian bentuk
bahan ajar juga dalam bentuk elektronik (digital).
3.Sistem dan aplikasi elektronik yang mendukung proses belajar mengajar E-learning dapat dilihat dari bagan-bagan komponennya. Komponen-komponen yang membentuk e-Learning adalah:
1.Infrastruktur e-Learning: meliputi personal computer (PC), jaringan komputer, internet
dan perlengkapan multimedia, termasuk peralatan teleconference.
2.Sistem dan Aplikasi e-Learning: Sistem yang digunakan untuk mem-virtualisasi proses
belajar mengajar. Bentuk manajemen kelas, trafik dan interaksinya, pembuatan materi atau konten, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar, yang disebut dengan Learning Management System (LMS).
3.Konten e-Learning. Bahan ajar e-learning yang bisa berbentuk teks ataupun multimedia,
sehingga dapat dibuka/jalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun.
Dari sisi pelaku, yang ada dalam pelaksanakan e-Learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya guru (instruktur) yang membimbing, siswa yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar.
Terminologi yang berhubungan dengan e-Learning sebenarnya banyak. Ada online learning, software learning, multimedia learning, computer based learning. Semua dapat diwakili oleh e-Learning, baik dalam perspektif umum (online learning, computer based learning) maupun dalam perspektif komponen e-Learning (multimedia learning sebagai komponen e-Learning content dan software learning sebagai komponen e-learning system).
Sedangkan untuk terminologi distance learning sejak dulu sudah ada, hanya dulu distribusi bahan ajar dan proses pembelajaran belum menggunakan media elektronik, misalnya universitas terbuka yang dulu mengirimkan modul pembelajaran lewat pos. Saat ini universitas yang menerapkan distance learning kebanyakan sudah menggunakan media elektronik untuk mendistribusikan bahan ajar dan proses belajar mengajar.

METODE PENYAMPAIAN E-LEARNING
Metode penyampaian bahan ajar di e-Learning ada dua:
1.Synchrounous e-Learning: Guru dan siswa dalam kelas dan waktu yang sama meskipun secara tempat berbeda. Dalam bentuk ini bias dgunakan teleconference. Misalnya saya mahasiswa di Indonesia mengikuti kuliah lewat teleconference dengan professor yang ada di AS.
2.Asynchronous e-Learning: Guru dan siswa dalam kelas yang sama (kelas virtual), meskipun dalam waktu dan tempat yang berbeda. Disini diperlukan peranan sistem (aplikasi) e-Learning berupa Learning Management System dan content baik berbasis text atau multimedia. Sistem dan content yang online dalam 24 jam nonstop di Internet. Guru dan siswa bisa melakukan proses belajar mengajar dimanapun dan kapanpun.

IMPLEMENTASI E-LEARNING
E-Learning harus didesain utk dapat memberikan nilai tambah secara formal (karier, insentif, dsb) dan nonformal (ilmu, skill teknis, dsb) untuk pengguna (pembelajar, instruktur, admin) eLearning untuk melatih behavior pengguna dalam e-life style (tidak langsung full e-Learning)
Project eLearning adalah institution initiative dan bukan hanya IT or HRD initiative. Jadikan pengguna sebagai peran utama (dukung aktualisasi diri pengguna)
Selama ini kegagalan implementasi e-Learning kebanyakan bukan karena masalah tools, software atau infrastruktur. Tapi kebanyakan karena human factor atau sumberdaya manusia yang belum siap.
Semoga bermanfaat!

Sumber :
-ilmukomputer.com
-Glossary of e-Learning Terms, LearnFrame.Com, 2001
-Darin E. Hartley, Selling e-Learning, 2001

Selasa, 23 Juni 2009

Melanjutkan Kuliah ke Sekolah Tinggi Ikatan Dinas

Dewasa ini melanjutkan sekolah merupakan problema tersendiri. Banyak pilihan kadang-kadang malah membuat bingung. Terutama sekali bagi keluarga pas-pasan, dan yang begitu itu jumlahnya menjadi mayoritas di negeri ini. Barangkali pilihan terhadap sekolah kedinasan menjadi kecenderungan keluarga seperti itu. Bagi anda, atau putra-putri anda atau famili yang berminat informasi ini tentu bermanfaat.

Berikut adalah daftar sekolah Ber Ikatan Dinas :

Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri
Sekolah Tinggi Sandi Negara
Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
www.stpn.ac.id

Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
Sekolah tinggi akuntansi negara
Sekolah Tinggi Ilmu penerbangan
Sekolah Tinggi Transportasi Darat
Akademi Meteorologi dan Geofisika
Bagi peminat STAN pengumuman pendaftaran mahasiswa baru tahun 2009/2010 dapat didownload disini
Semoga Bermanfaat !!

Selasa, 09 Juni 2009

SUDAHKAH ANDA MEMILIKI NUPTK

Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) adalah semacam NIP khusus bagi pendidik dan tenaga kependidikan. Pada dasarnya nomor ini adalah nomor registrasi bagi mereka yang berada pada jalur pendidikan formal maupun non-formal pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Khusus pada jalur formal adalah mereka yang berada pada satuan pendidikan mulai TK, SD, SMP, SMA, SMK, PLB dan yang diakui sederajat dengan itu.
NUPTK telah menjadi nomor identitas yang resmi, hanya Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang memiliki NUPTK saja, yang dapat mengikuti dan atau menerima program-program dari Depdiknas. Apakah program pemberdayaan PTK, pemberian kesejahteraan dan peningkatan kompetensi PTK, Peningkatan kualifikasi PTK, serta peningkatan profesionalisme ( Sertifikasi ) yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan ( Ditjen PMPT) Depdiknas Jakarta.

Sasaran pendataan untuk NUPTK adalah :

a. Pendidik yaitu Guru, Tutor, Pamong Belajar, Instruktur, baik di lembaga
formal maupun Non-formal pada jenjang pendidikan dasar dan Menengah.
Yaitu mereka yang mengajar/berdiri didepan kelas/rombel yang pada masing-masing satuan pendidikan.
b. Kepala Sekolah yaitu Guru yang diberi tugas tambahan untuk melakukan pengelolaan administrasi dan manajemen berbasis sekolah dan memenuhi jam wajib mengajar minimal, sebagaimana yang ditetapkan di dalam peraturan pemerintah yang berlaku.
c. Tenaga Kependidikan adalah Tenaga Administrasi Sekolah, Tenaga Laboran, Tenaga Pustakawan, Penjaga Sekolah, Pesuruh, Penilik, Pengawas, baik formal maupun Non-formal pada jenjang pendidikan dasar dan Menengah di masing-masing satuan pendidikan.


Bagaimana dapat diperoleh NUPTK

1. Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang Telah Keluar Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) Wajib untuk melakukan Verifikasi dan Validasi Data yang akan diatur oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota Setempat.
2. Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang Tidak Keluar, biasanya karena data
entrinya tidak lengkap Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) Wajib untuk mengisi kembali Instrumen NUPTK. Teknis Pengisian dan Pengumpulan Instrumen diatur oleh masing-masing Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat.
3. Semua Pendidik dan Tenaga
Kependidikan diharapkan untuk Pro-Aktif Segera Mendaftarkan Diri di
masing-masing Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Setempat melalui mekanisme yang telah ditetapkan di Tiap-tiap Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat.


Manfaat seseorang yang telah mempunyai NUPTK

a. Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan diberikan kepada PTK agar semua pendidik dan tenaga kependidikan memiliki Single Identity Number atau nonor identitas tunggal sehingga tidak terjadi permasalahan seorang PTK dihitung ganda ( Double Counting).
b. Semua Program dan Kebijakan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang terkait dengan Pembinaan, Pemberdayaan, Penghargaan dan Perlindungan PTK akan berbasis pada data base Sistem Informasi Manajemen NUPTK ini.
c. Dengan adanya pendataan PTK berbasis SIM NUPTK maka Hanya Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang memiliki NUPTK yang berhak menerima luncuran program, pembinaan, pemberdayaan, penghargaan dan perlindungan PTK mulai dari Sertifikasi Guru, Pemberian Block Grant, Tunjangan Insentif dan Maslahat Guru, dll.

Bagaimana melaksanakan pendataan.

Pelaksanaan Pendataan NUPTK dilaksanakan sejak Tahun 2006 sampai dengan Sekarang. Mekanisme kegiatan pendataan NUPTK diatur oleh masing-masing Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Setempat.
Diharapkan pada Tahun 2008 sebahagian besar Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Indonesia telah memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan sehingga Siap untuk menerima berbagai macam program-program yang akan diluncurkan oleh Pemerintah Pusat. Bagi Pendidik yang telah lulus proses sertifikasi Guru tetapi belum memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan Tunjangan Profesinya akan ditangguhkan pemberiannya sampai yang bersangkutan telah memiliki NUPTK yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.

Anda belum mempunyai NUPTK? Segeralah melakukan usul, pengecekan dan atau validasi data melalui Dinas Pendidikan dimana anda berada. Semoga bermanfaat !



Sabtu, 09 Mei 2009

Beberapa Makalah Pendidikan

(1)Penyusunan Dokumen Portofolio Untuk Sertifikasi Bagi Pengawas
Berikut ini makalah dari Prof. Dr. Rusgianto. Hs yang berjudul "Penyusunan Dokumen Portofolio Untuk Sertifikasi Bagi Pengawas" Makalah disajikan pada acara Seminar dan Pembimbingan Sertifikasi Pengawas Satuan Pendidikan Kabupaten Banyumas, yang diselenggarakan Assosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) pada tanggal 9 Mei 2009 di Purwokerto. Atas ijin beliau selengkapnya saya upload, semoga bermanfaat. Materi ini dapat didownload disini
(2) Materi Pelatihan Fungsional tentang Pengenalan Bahan Ajar dengan Multimedia Pembelajaran

Rabu, 06 Mei 2009

COLUMBUS MEMBUKTIKAN .....

Seorang penulis Amerika Serikat Washington Irving, sekitar 500 tahun setelah Columbus berlayar ke Amerika, yang menyebutkan bahwa penjelajah Italia ini sebagai orang yang pertama membuktikan bahwa Bumi itu bulat, menentang kepercayaan Bumi datar pada waktu itu. Faktanya, adalah sebagian besar warga Eropa yang berpendidikan pada masa Columbus itu sudah tahu bahwa Bumi bulat. Sejak abad ke-4 SM, sebenarnya tidak banyak yang percaya bahwa Bumi datar. Bila bukan ini masalahnya, Columbus takkan pernah berlayar untuk membuktikan bumi bulat… sebenarnya karena ia sendiri tidak percaya itu!

Columbus sendiri mengira bahwa bumi berbentuk buah pir. Ia berlayar dengan maksud untuk membuktikan lainnya, yaitu bahwa Asia lebih dekat daripada yang dikira orang-orang. Bahkan mengenai inipun ia ternyata keliru. Sekalian memperbaiki catatan anda, perlu diketahui bahwa ia benar-benar tak pernah mendarat di daratan Amerika. Seperti dalam mitos, bahwa ia penemu Amerika. Daratan yang telah ia jejaki yang benar adalah Kepulauan Bahama. Memang kepulauan ini berbentuk buah pir! Inilah salah satu dari sekian banyak mitos sejarah.

Sumber : 20 Mitos Sejarah .....

Kamis, 30 April 2009

Efek Musik Mozart

Tahukah anda bagi orang tua atau calon, bahwa musik Mozart dapat meningkatkan pertumbuhan dan merangsang otak buah hati kita. Oleh karena itu, sebaiknya kita memanfaatkannya karena dalam penelitian yang panjang semua itu telah terbukti.
Penelitian telah membuktikan musik Mozart dapat:
  • Menstimulasi otak kanan, meningkatkan kreatifitas berpikir
  • Mengurangi stress dan tekanan
  • Memelihara pikiran, tubuh dan jiwa anda
  • Menstabilkan detak jantung, tekanan darah dan temperatur tubuh.
Sedangkan musik Mozart untuk bayi di dalam kandungan, bayi baru lahir dan anak-anak dapat :
  • -mengatur pergerakan alami tubuh
  • -mengurangi stres
  • -membuat bayi lebih aktif
  • -meningkatkan kestabilan emosional
  • -menstimulasi gerakan tubuh
  • -membuat tubuh menjadi lebih rileks
Penelitian oleh Don CHampbell, memperoleh bukti bahwa musik dapat menstimulasi otak agar bayi lebih aktif saat bermain. Musik yang lembut dapat membuat bayi tenang beristirahat sehingga orang tuanya juga dapat beristirahat dengan baik. Terbukti musik Mozart dapat mengembangkan kemampuan bicara, memperbaiki gerakan tubuh dan mengembangkan otak kiri yang mengasah kemempuan berpikir secara logika. Musik mozart dapat menguatkan daya ingat lebih cepat 3 bulan pada bayi.
Anak TK dapat lebih cerdas 34% bila diajarkan piano dari pada ketika diajarkan komputer (setelah belajar piano anak meningkat IQ 46%) mendengarkan musik klasik 30 menit sehari dapat meningkatkan kemampuan motorik &kreatifitas berpikir. Hasil penelitian ini dari institusi Hukum di florida (Beethoven babbies bill), Serta ahli dari Perancis Dr. Alfred Tomatis.
Dengan mendengarkan musik mozart anda juga dapat menemukan dan mengekspresikan imajinasi, kesenangan dan cinta anda kepada bayi anda. Penting untuk perkembangan EQ bayi anda. Terbukti anak dan bayi yang mendapatkan cinta kasih lebih banyak sejak dalam kandungan hingga lahir akan memiliki EQ lebih baik dan lebih mudah bersosialisasi.
Selamat memanfaatkan musik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak anda. Semoga bermanfaat.

Sumber : http://syadiashare.com

Rabu, 18 Maret 2009

INTERNET DAN PENYEBARAN INFORMASI

Pada awal peradaban manusia, papirus, batu tulis, tanah liat, tulang merupakan media penyimpanan ( baca : tulisan ) yang dipergunakan oleh nenek moyang untuk membuat catatan-catatan. Ketika kemudian ditemukan kertas dan tulisan, buku menjadi media penyampain ilmu pengetahuan dari generasi tua ke generasi berikutnya. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, media penyimpanan dan penyampaian informasipun mengalami perubahan format. Ide yang semula dimuat di kertas mulai diganti menjadi versi elektronik, kitapun memasuki era informasi paperless. Perubahan format ini ternyata membuka peluang besar bagi kemudahan akses informasi, apalagi ketika ditemukan media online.
Dengan bermodal sebuah laptop atau komputer, dewasa ini kita dapat menjelajahi dunia cyber, dunia yang kaya akan informasi. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa proses onlinenya informasi ini merupakan salah satu faktor pendorong pesatnya pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi. Internet yang pada awalnya digunakan dengan sangat terbatas untuk keperluan militer, dewasa ini telah berkembang menjadi kebutuhan primer. Fitur layananannyapun semakin lengkap, komunikatif dan memanjakan konsumen. Hal ini membuat internet menjadi barang yang tidak asing lagi dan dapat dinikmati kapan saja.

Semula internet hanya digunakan untuk berkirim electronic mail atau email. Seiring dengan perkembangan hardware maupun software yang sangat pesat, materi yang dimuatpun menjadi tidak terbatas apakah berupa teks, gambar, suara, video, streaming, hingga yang bersifat interaktif, seperti chatting, video conference dsb. Hal ini sebagaimana yang diramalkan oleh Gordon Moore, bahwa kemampuan komputer akan berlipat dua kali setiap 18 bulan.
Ilmu pengetahuan yang semula didokumentasikan hanya pada papirus, tulisan pada batu, dinding gua, kemudian buku, dewasa ini telah banyak yang ditransfer ke dalam bentuk digital. Tulisan ilmiah, skripsi, telah umum disimpan dalam format elektronik ( apakah format Word, PDF, dsb.) yang dapat disimpan pada disket, CD ROM atau pun DVD. Bentuknyapun menjadi tipis, ringan, dan sangat mudah bagi kita untuk dibawa kemana-mana. Karena kemajuan yang dicapai manusia dalam bidang teknologi internet, telah membuat informasi dapat ditampilkan di website, webblog atau dikirim lewat email, sehingga dapat diakses dengan cepat bahkan dalam hitungan detik dari berbagai penjuru dunia.

Alur dan format penyampaian ilmu pengetahuan dewasa ini dapat dikatakan telah melewati tahap : 1) mengubah format-nya dari cetak ke dalam bentuk digital 2) mengirimkan atau menyimpannya dalam bentuk digital atau “bit”, yang menggunakan sederetan kode “0” dan “1”.

Hampir seluruh aspek kehidupan kita dewasa ini telah tersentuh oleh kode digital. Lagu dan film yang dahulunya diabadikan dalam piring hitam atau pita kaset, dewasa ini telah dapat disimpan dalam bentuk digital pada media CD atau DVD. Informasi digital hampir tidak dapat terlepas lagi dari kehidupan kita sehari-hari. Keuntungan informasi disajikan dalam bentuk digital antara lain sbb.

1. Kompresi data
Ini adalah kelebihan terbesar dari bentuk digital. Sebuah CD ROM yang kapasitasnya 700 MB dapat memuat buku dengan ketebalan lebih dari 4 ribu halaman. Dapat dibayangkan berapa besar tempat yang dapat dihemat oleh sebuah perpustakaan, apabila literatur nya berupa file elektronik.
Harddisk sebesar telapak tangan kini dapat memuat buku lebih dari 100 ribu halaman dalam format pdf, atau kira-kira sama dengan 151 jilid kamus bahasa Inggris-Indonesia, tiap jilid setebal 660 halaman, total berat 151 kg, yang kalau disusun berjajar membutuhkan ruang sepanjang 6m.


2. Portabilitas
Data yang telah dikompresi akan berukuran jauh lebih kecil daripada aslinya. Akan lebih ringan dan lebih mudah dibawa dalam bentuk CD ROM misalnya daripada membawa informasi dalam bentuk buku. Dengan membawa flash disk yang bisa dimasukkan ke saku, mungkin saja isinya sama dengan buku dalam 1 almari di perpustakaan.
Data yang disimpansecara digital juga mudah untuk di-edit, diolah dan ditransfer ke media lain, yang di masa lampau kita memerlukan penghapus, stypo, tip ex, untuk melakukan koreksi tulisan. Tulisan berada dalam format elektronik sangat mudah untuk dikoreksi, ditambahkan baris, dan diatur lay outnya.
Proses transfer informasipun menjadi lebih mudah. Jika dahulu kita harus memakai mesin fotocopy untuk membuat salinan suatu artikel atau buku, saat ini kita telah terbiasa mengcopy paste edit dan format dokumen dalam bentuk file elektronik ke dalam flashdisk atau ke dalam sistem storage lainnya.

3. Online
Sifat mudah dikompresipun dimanfaatkan secara optimal melalui teknologi internet, misalnya dengan di-upload. Cara seperti ini yang lazim disebut mengonlinekan informasi ke dunia cyber. Pengiriman informasi dalam CD ROM yang semula harus dikirimkan lewat pos, sekarang telah dapat dilakukan secara elektronik, jauh lebih praktis lebih cepat dan efisien. Buku yang berada di perpustakaan di suatu negara, apabila dibuat dalam bentuk digital dan ditaruh di harddisk komputer yang tersambung internet, dapat langsung dinikmati oleh pelajar dan masyarakat di negara lain termasuk Indonesia. Saat mahasiswa membutuhkan suatu artikel ilmiah yang ditulis oleh professor di AS, dengan memesan ke perpustakaan, ia harus menunggu berminggu-minggu, sampai artikel tersebut dapat diperoleh. Kini proses mencari literatur menjadi jauh lebih mudah. Kita cukup online ke internet, dan mendownload file tersebut dari situs yang menyediakan artikel ataupun linknya.


Dengan kata lain, meng-online-kan suatu informasi telah memotong kompas jarak dan waktu. Dimensi yang selama ini sangat membatasi aktivitas manusia. Informasi online telah membuat akses semakin luas, transfer informasi semakin cepat, mudah dan akurat. Semakin luasnya kesempatan akses pada suatu informasi, pada gilirannya dapat memberikan feedback pengembangan informasi atau ilmu pengetahuan secara positif. Data dan informasi yang dimuat secara online akan membantu akselerasi perkembangan dan ilmu pengetahuan baru.

Semoga bermanfaat.

Baca juga : Pengaruh buruk televisi.

Jumat, 27 Februari 2009

MENGONLINEKAN INFO PENDIDIKAN

Mencari informasi online sudah menjadi budaya baru. Dunia maya yang ”riil” memang sudah berada di depan kita. Meskipun belum semua orang mampu dan berkesempatan mengunduh manfaatnya. Informasi dalam bentuk file grafis, animasi, audio, maupun video sudah dapat kita upload menjadi informasi yang bersifat online. Kita dapat memilih apakah menggunakan domain yang berbayar ataupun yang bebas (free). Semakin banyaknya informasi tersedia secara online, memberikan efek positif bagi kegiatan bisnis, pendidikan dan penelitian. Namun perlu diingat bahwa hal ini tidak terlepas dari berbagai kendala yang perlu diwaspadai oleh pengguna internet. Beberapa masalah dalam mengonlinekan informasi yang perlu diantisipasi :

1.Sekuriti
Masalah utama pemakai internet adalah keamanaan (sekuriti). Serangan virus, spamming mail merupakan ancaman pertama begitu kita online di internet. Alih-alih mengunduh (download) informasi yang kita butuhkan, tahunya juga dapat tambahan virus. Virus dapat merusak file, bahkan menghapus data di hard disk. Keamanan lain jika kita tidak hati-hati juga dapat kecurian informasi pribadi.

2.Hak cipta
Tulisan ilmiah yang dibuat online dapat juga dijiplak oleh orang lain tanpa seijin pemiliknya. Kalimat-kalimat pada suatu artikel dikutip tanpa menyebutkan referensi asalnya. Banyak juga pihak tak bertanggung jawab yang memakai material di internet, tapi menghapus nama pengarangnya, atau sumber asli artikel tersebut. Seolah-olah artikel itu adalah karyanya sendiri. Hal-hal ini dapat dikategorikan kejahatan intelektual, dan merugikan penulis asli tulisan tersebut.

3.Mengsosialisasikan URL
Bagi penulis yang sudah mempunyai website atau blog yang trafiknya sudah tinggi informasi relatif akan mudah diakses. Tetapi bagi yang belum, tentu saja harus meningkatkan trafik dan mengenalkan blognya kalau tidak nebeng pada weblog yang sudah punya nama beken. Bisa saja informasi yang sangat baik, kurang banyak terakses oleh karena alamatnya belum banyak dikenal.

4.Kendala teknis untuk artikel lama
Tidak semua journal tersedia dalam bentuk elektronik. Terutama untuk artikel yang diterbitkan sebelum tahun 1990, seringkali hanya tersedia versi cetak. Artikel-artikel yang sudah tua juga masih tersedia dalam wujud “atom”, yaitu berupa kertas. Namun demikian dewasa ini, sudah banyak scanner yang mampu men-scan satu halaman dokumen dalam waktu kurang dari 1 detik, dan langsung dikonversikan ke format PDF. Bahkan perkembangan pesat dibidang software dewasa ini sudah memungkinkan dionlinekan bukan saja informasi dalam bentuk grafis tetapi juga informasi file dengan animasi, audio dan video.
Masih banyak hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam meng-online-kan informasi. Resiko memang ada. Tapi apapun alasannya semua itu harus kita lewati untuk mencapai kemajuan. Kata bung Anto : No risk, No gain.

Kesimpulan

Dunia virtual sudah semakin dekat jaraknya dengan dunia pendidikan dan dunia belajar. Budaya akses internet telah berkembang begitu pesat. Pengaruh positif dari informasi online seperti adanya kontribusi signifikan dari informasi akan kebutuhan informasi dan akselerasi penelitian iptek melaju terus. Hal ini ditunjukkan antara lain oleh pesatnya perkembangan weblog dan tingginya frekuensi rujukan paper ilmiah online dibandingkan paper yang tidak dapat diakses online, cepatnya perkembangan bidang bioinformatika yang memanfaatkan internet secara optimal untuk bertukar data dan hasil observasi. Walaupun pada pelaksanaannya masih ada kelemahan dan kendala dalam hal sekuriti, hak cipta dll. tetapi proses meng-online-kan informasi ini merupakan keniscayaan yang harus kita kembangkan untuk memajukan masyarakat umumnya, dunia pendidikan dan riset di Indonesia khususnya.
Referensi : Anto Satriyo Nugroho-ilmukomputer.com

Jumat, 13 Februari 2009

APA DAN MENGAPA PROGRAM BERMUTU

A. Pendahuluan
UU Sisdiknas menunjuk Tujuan Pendidikan Nasional pertama mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Kedua mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Wadah-wadah kegiatan guru pada dasarnya bertujuan menanggapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang senantiasa menuntut penyesuaian dan pengembangan profesional guru. Melalui wadah ini para guru berkomunikasi, berkonsultasi, dan saling berbagi informasi serta pengalaman.
Sementara itu dalam pelaksanaannya KKG/MGMP, masih banyak menghadapi permasalahan. Permasalahan tersebut bisa berasal dari interen guru sendiri dan juga berasal dari luar.
Harapan besar akan peran dari KKG/MGMP di dalam mengembangkan prifesionalitas guru menjadi lebih penting setelah pemerintah memberlakukan kurikulum baru. Oleh karena itu dipandang perlu KKG/MGMP digalakkan kembali, dengan maksud agar KKG/MGMP sebagai wadah guru dapat menjadi wadah vital bagi guru untuk mereform dirinya agar mampu menyiapkan anak didik yang tangguh, kreatif, kritis, dan terampil, dengan pendekatan proses pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru tetapi berpusat pada siswa. Berbagai inovasi pembelajaran seperti pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning), CBSA (Student Active Learning), Problem Solving (Problem-Based Learning), dan lain sebagainya diharapkan dikuasai guru dengan baik.



B. Tujuan Program
Program bertujuan adanya hasil kerja KKG dan MGMP yang bermutu, kreatif, dan inovatif untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
Melalui kegiatan KKG/MGMP diharapkan guru :

Memperluas wawasan dan pengetahuan dalam berbagai hal, khususnya penguasaan substansi materi pembelajaran, penyusunan silabus, penyusunan bahan-bahan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, memaksimalkan
pemakaian sarana/prasarana belajar, memanfaatkan sumber belajar, dsb.
Memberi kesempatan kepada anggota kelompok kerja atau musyawarah kerja untuk
berbagi pengalaman serta saling memberikan bantuan dan umpan balik.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta mengadopsi pendekatan
pembaharuan dalam pembelajaran yang lebih profesional bagi peserta kelompok
kerja atau musyawarah kerja.
Memberdayakan dan membantu anggota kelompok kerja dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran di sekolah.
Mengubah
budaya kerja anggota kelompok kerja atau musyawarah kerja (meningkatkan
pengetahuan, kompetensi dan kinerja) dan mengembangkan profesionalisme guru
melalui kegiatan-kegiatan pengembangan profesionalisme di tingkat KKG/MGMP.
Meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran yang tercermin dari
peningkatan hasil belajar peserta didik.
Meningkatkan kompetensi guru melalui kegiatan-kegiatan di tingkat KKG/MGMP.


Bermutu merupakan akronim dari Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading, yang diartikan Peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan kinerja guru. Tujuan peningkatkan mutu pendidikan dengan reformasi manajemen dan peningkatan kualifikasi guru
C. Pihak yang terlibat :
  • PMPTK (Bindiklat, Profesi)
  • DIKTI (Ketenagaan)
  • Dinas Pendidikan
  • P4TK
  • LPMP
  • LPTK
  • Kelompok Guru, Kepala Sekolah, Pengawas,
  • Jardiknas (Pustekkom), Balitbang (Puslitjaknov, Puspendik)
Program bermutu akan dilaksanakan secara terpadu melalui komponen bermutu :
1. Komponen reformasi Pendidikan Calon Guru di PT,
2. Komponen Continous Profesional Development di tingkat Sekolah,
3. Komponen Sistem akuntabilitas
dan insentif peningkatan kinerja & karir guru,
4. Komponen Monitoring
& Evaluasi Kinerja Guru


D. Bentuk Program
Isi Program KKG dan MGMP dalam kegiatan secara idealnya adalah :

1. Problem solving masalah PBM,
2. Penjabaran kurikulum (KTSP, silabus, RP, dsb),
3. Desain instruksional,
4. Teknologi pembelajaran : berbagai pendekatan, termasuk pembelajaran

dan penilaian berbasis ICT,
5. Inovasi pembelajaran: berbagai upaya inovasi,
6. Kajian pelaksanan PBM,
7. Evaluasi PBM: Penulisan Butir soal, penskoran, analisis, pelaporan hasil belajar,
8. Remedial Teaching,
9. Program Pengayaan pembelajaran,
10. Pengembangan profesi PTK.



E. Pendekatan dalam Model Belajar BERMUTU
  • Proses belajar terstruktur dan mandiri di KKG/MGMP selama 16 pertemuan, dengan bimbingan guru pemandu dan dosen LPTK (2x)
  • Dirancang untuk menggunakan semua paket pembelajaran yang ada dan dikembangkan Pemerintah bersama Lembaga Donor (Lesson Study, CLCC, DBE2, NTTPEP, MBE, UT, HYLITE, dll.) secara terintegrasi.
  • Dirancang menggunakan tiga pendekatan secara terkombinasi :
  • lesson study, penelitian tindakan kelas, dan case study
  • Dikemas dengan pemanfaatan ICT dan diskusi virtual antar guru, dan dengan tutor/guru pamong.


F. Manfaat Program
Bagi Siswa : Belajar yang menyenangkan, bermakna .
Bagi Guru : Meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya sesuai dengan standar nasional pendidikan melalui berbagai kegiatan forum MGMP.
Bagi Sekolah :
Memiliki guru-guru yang kompeten, produktif, kreatif, inovatif dan profesional
serta mampu meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
Bagi Pemerintah
Kabupaten/Kota : Memiliki guru-guru yang kompeten, produktif, kreatif, inovatif
dan professional serta mampu meningkatkan mutu pembelajaran.


G. Dampak yang diharapkan
1. Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan pembelajaran yang menyenangkan dan
bermakna bagi siswa dalam
2. Termotivasinya sekolah untuk membangun komunitas profesional dan mengembangkan budaya belajar yang keberlanjutan dan berdampak positif terhadap peningkatan kinerja sekolah.
3. Terwujudnya sekolah yang mampu membangun sistem jejaring dan belajar bagi warga sekolah untuk mengembangkan profesionalisme secara mandiri dalam bidang masing-masing.
4. Terwujudnya kerjasama antar sekolah dalam pengembangan kreatifitas dan
inovasi layanan pendidikan serta meningkatnya kesadaran untuk saling bertukar
informasi dalam pengetahuan, keterampilan, dan budaya kerja yang berkualitas
dalam kerangka peningkatan kualitas pendidikan.

Pelaksanaan program juga merujuk kepada 2 program yang bermanfaat, yaitu :
  • memberikan credit tertentu (Recognition Prior Learning/RPL) meningkatkan kualifikasi tanpa harus meninggalkan tugasnya
  • memelihara kompetensi guru melalui program Continous Profesional Development/CPD yang dikaitkan dengan jenjang jabatan fungsional bagi guru

Untuk itu Program akan berbentuk paket pembelajaran dalam Program Belajar yang tediri dari :
  • Untuk peningkatan kualifikasi guru/kepala sekolah/pengawas melalui Program Belajar BERMUTU
  • Untuk pengembangan profesional berkelanjutan guru/kepala sekolah/pengawas (CPD)

Sumber Belajar antara lain terdiri dari kumpulan bacaan-bacaan (modularized readings) untuk:
- How to conduct CAR
- Problems in Curriculum, Subject Pedagogy, TL
- Classroom observation
- Integrated thematic planning for SD-KR
- Core skills subject in SD-KR
- Conduct KTSP for SD-KR
- Planning TL in SD-KR (syllabus, unit, lesson, LKS, assessment)
- Use of ICT
- Layered Curriculum (Multigrade/inclusive teaching and learning)
- Issues in subject matters: math, language, integrated IPS, integrated IPA
- Issues in subject pedagogy: math, language, integrated IPS, integrated IPA
- Strategies of TL (including PAKEM)
- Media for TL (including ICT)
- Multiculture


Setiap kali putaran program aka nada hasil akhir tugas guru ( minimal ) :
1. 1 buah Rancangan PTK
2. 1 buah Laporan PTK
3. Kajian kritis bidang ilmu 3 buah
Masing-masing peserta diharapkan :
• Guru SD : 5 buah rancangan PTK, 5 buah laporan PTK, 3 buah kajian kritis
• Guru SMP: 4 buah rancangan PTK, 4 buah laporan PTK, 3 buah kajian kritis


Sejalan dengan itu ada 4 Topik Utama untuk manajemen pendidikan bagi Kelompok Kepala Sekolah, Pengawas, Guru:
  • Panduan Belajar untuk Penilaian Kebutuhan Guru dalam Gugus/Rayon KKG dan MGMP serta Peran Kepala Sekolah dan Pengawas sebagai Pembina
  • Panduan Belajar untuk Pengelolaan Kualitas Pendidikan bagi Kepala Sekolah dan Pengawas.
  • Panduan Belajar untuk Pengelolaan Keuangan bagi Kepala Sekolah dan Pengawas.
  • Panduan Belajar untuk Diseminasi ‘Best Practice” dalam Forum.
Hasil akhir tugas Kepala Sekolah/Pengawas secara individual selama 1 putaran :
1. Laporan penilaian dan analisis kinerja guru
2. Laporan reviu dan analisis kualitas KKG/MGMP
3. Laporan seminar best practice
4. Laporan PTS best practice
5. Perencanaan Keuangan
6. Proposal Hibah


H. Outcomes yang diharapkan
  • Program Pendidikan Guru Yang Berkualitas, Peningkatan akses bagi guru-guru di pedesaan dan daerah terpencil untuk mengikuti kegiatan KKG/MGMP, Guru Pemula Berkualitas Tinggi
  • KKG-MGMP, KKKS-MKKS, KKPS-MKPS yang aktif , Peningkatan kualitas guru yang efektif, Penguatan kapasitas kabupaten/kota, Guru yang memiliki motivasi tinggi, kreatif dan didukung sarana yang memadai
  • Profesi Guru Yang Meningkat dan Menarik, Alternatif Kesempatan Karir,
  • Pengembangan Profesional Berkelanjutan dan Peningkatan Kualitas Guru
  • Database Guru Yang Komprehensif, Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan, Pengambil Kebijakan memiliki informasi yang valid

I. Pembiayaan
Kegiatan yang didanai grant
Konsumsi dan bahan dan ATK (in-service), akomodasi, lumpsum,
bahan dan ATK
(pertemuan gugus dan KKG Sekolah), mengundang fasilitator, PTK,
transport
dan honor on-service, study visit, transport guru ke Forum KKG

Kegiatan didanai sekolah
Transport dan konsumsi guru (in-service, pertemuan)

Kegiatan didanai Grant KKPS
Observasi KBM (Evaluasi Sumatif)

Kegiatan didanai Kabupaten/Kota
Pengadaan alat perlengkapan sekolah dan
akses internet


Program akan muncul dalam bentuk keterpaduan penerapan:
- Penelitian Tindakan Kelas
- Lesson Study
- Case Study
- PAKEM
- KTSP
- Manajemen Berbasis Sekolah


J. Dengan melihat konsep program, dukungan dana serta keterlibatan berbagai pihak, apabila semua dapat dilaksanakan dengan konsisten, setidaknya akan memberikan pencerahan dalam upaya peningkatan sumber daya guru di SD dan SMP. Demikian sekilas Program Bermutu, semoga bermanfaat.

Sumber : Hasil Sosialisasi Program bermutu di Hotel Grand Setiakawan Solo tanggal 11 s.d 14 Januari 2009

Tulisan lain silahkan baca disini

--

Jumat, 16 Januari 2009

MENGENALI KECERDASAN ANAK

Pada dasarnya anak cerdas tidak tumbuh dengan sendirinya. Orang tua berperan besar menciptakan lingkungan yang kondusif untuk merangsang potensi anak, bahkan sejak dalam kandungan agar tumbuh optimal. Dari sekian banyak pilihan untuk mencerdaskan anak, satu hal yang perlu diperhatikan adalah tetap memberikan kesempatan bagi anak untuk tetap menikmati dunianya betapapun cerdas dan berbakatnya dia. Mereka juga perlu belajar hidup bersama teman-temannya sehingga dapat belajar menghargai orang lain dan tidak menganggap dirinya terlalu istimewa.
Tes Inteligensi yang banyak digunakan di Indonesia pada saat ini merupakan tes yang dikembangkan berdasarkan konsep Inteligensi tradisional. Menurut pendekatan ini, Inteligensi adalah suatu faktor tunggal yang dibawa sejak lahir dan tidak berubah. Tes yang digunakan sebenarnya lebih menekankan pengukuran kemampuan verbal, logika matematika dan spasial, sehingga akan menguntungkan anak yang memiliki kemampuan yang bagus di bidang tersebut. Pertanyaan yang muncul adalah apakah anak-anak yang memperoleh skor rendah selalu gagal dalam kehidupannya ?.
Ternyata kita tidak harus sepesimstis itu. Howard Gardner seorang psikolog dari Unversitas Harvard menemukan bahwa konsep Inteligensi tradisional perlu diubah. Menurut Howard Gardner dalam bukunya Frames of Minds, 1983, inteligensi adalah suatu kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan untuk menghasilkan suatu produk yang memiliki nilai budaya. Berdasarkan konsepnya ini Gardner menemukan ada 7 dan kemudian berkembang menjadi 8 macam, yang disebutnya sebagai kecerdasan majemuk ( Multiple Intelligence). Ke8 kecerdasan tersebut ialah verbal linguistik, logika matematik, kinestetik jasmani, visual spasial, musik, antar pribadi, intrapribadi dan naturalis.
Menurut Gardner tiap individu memiliki kedelapan kecerdasan ini, dan setiap hari menggunakannya dengan komposisi yang berbeda-beda sesuai dengan jenis masalah yang dihadapi. Tetapi jika diteliti lebih jauh setiap individu memiliki keunggulan pada satu atau lebih bidang kecerdasan tersebut.

Kecerdasan verbal linguistik berkaitan dengan kemampuan menggunakan kata-kata dan memanfaatkan bahasa untuk mengekspresikan pengertian yang kompleks secara efektif. Kemampuan ini meliputi kemampuan mengeja, penguasaan kosakata, tatabahasa yang terekspresi lewat kemahiran mendengarkan, berbicara, menulis dan membaca.
Kecerdasan logika matematika merupakan ketrampilan menolah angka, berhitung, mengerjakan operasi matematik yang kompleks, logika, pemecahan masalah dan penalaran.
Kecerdasan visual spasial merupakan kemampuan memvisualisasikan pengalaman pengamatan, mencipta bentuk-bentuk dua atau tiga dimensi, membuat kode-kode informasi yang berkaitan dengan ruang.
Kecerdasan kinestetik jasmani adalah kemampuan mengkordinasikan tubuh dan pikiran sehingga menghasilkan gerak yang sempurna, meliputi kemampuan kordinasi motorik, kemampuan menggunakan ketrampilan fisik.
Kecerdasan musik adalah kecerdasan yang berhubungan dengan sensitivitas individu terhadap nada, melodi dan ritme.
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan memahami dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain, kemampuan berempati dan memenej orang lain.
Kecerdasan interpribadi adalah kemampuan individu untuk memahami dirinya sendiri, menggunakan pengetahuannya untuk mengembangkan diri.
Kecerdasan naturalis adalah kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan mengenal dan memahami alam sekitar.

Diantara kedelapan kecerdasan itu, kecerdasan verbal linguistik, logika matematika dan visual spasial merupakan wilayah yang paling banyak diolah di sekolah-sekolah, sementara porsi untuk mengasah kecerdasan yang lain masih rendah.
Oleh karenanya apabila orang tua dan guru betul-betul mau meneliti wilayah kecerdasan dan mau menstimulasi sejak dini, maka mereka tidak perlu risau sekalipun tes IQnya tidak seperti yang diharapkan.
Didalam memahami kecerdasan majemuk ini kita perlu juga tahu bahwa setiap kecerdasan memiliki banyak jenis, misalnya dalam kecerdasan musik, seseorang mungkin tidak bisa menyanyi dengan merdu, tetapi mampu menciptakan ritme yang indah. Dalam kecerdasan verbal, mungkin seseorang tidak pandai membaca tetapi sangat bagus dalam membuat cerita-cerita. Sehingga kalau kita ingin tahu perlu menanyakan kepada anak bukan pada bidang kecerdasan apa anak kita yang baik.
Pendekatan yang dilakukan Gardner ini memungkinkan setiap orangtua maaupun guru memahami anak yang cerdas. Yang perlu dilakukan adalah memahaami anak yang cerdas dengan menemukan bidang kemampuan anak yang benar dan memberi motivassi, stimulus serta kondisi dengan tepat.
Orang tua ataupun guru yang kurang peka dan tidak memiliki kemampuan yang luas mengenali ciri-ciri dan kemampuan anak berbakat, pada umumnya tidak dapat mengenali seta mengoptimalkan potensi keunggulannya. Hal ini dapat menyebabkan mereka salah dalam mengartikan dan tidak memperhatikan pendidikan yang dapat mengembangkan potensi luar biasa yang dimiliki oleh anak. Kasus seperti itu sangat disesalkan, karena sesungguhnya anak memiliki bakat dan potensi yang lebih unggul. Bukan tidak mungkin justru pada saatnya anak akan menjadi terhambat perkembangannya, frustasi dan menunjukan kemampuan dibawah potensi sesungguhnya.
Semoga bermanfaat.

Sumber : Tim Pustaka Familia, 2006