Jumat, 27 Februari 2009

MENGONLINEKAN INFO PENDIDIKAN

Mencari informasi online sudah menjadi budaya baru. Dunia maya yang ”riil” memang sudah berada di depan kita. Meskipun belum semua orang mampu dan berkesempatan mengunduh manfaatnya. Informasi dalam bentuk file grafis, animasi, audio, maupun video sudah dapat kita upload menjadi informasi yang bersifat online. Kita dapat memilih apakah menggunakan domain yang berbayar ataupun yang bebas (free). Semakin banyaknya informasi tersedia secara online, memberikan efek positif bagi kegiatan bisnis, pendidikan dan penelitian. Namun perlu diingat bahwa hal ini tidak terlepas dari berbagai kendala yang perlu diwaspadai oleh pengguna internet. Beberapa masalah dalam mengonlinekan informasi yang perlu diantisipasi :

1.Sekuriti
Masalah utama pemakai internet adalah keamanaan (sekuriti). Serangan virus, spamming mail merupakan ancaman pertama begitu kita online di internet. Alih-alih mengunduh (download) informasi yang kita butuhkan, tahunya juga dapat tambahan virus. Virus dapat merusak file, bahkan menghapus data di hard disk. Keamanan lain jika kita tidak hati-hati juga dapat kecurian informasi pribadi.

2.Hak cipta
Tulisan ilmiah yang dibuat online dapat juga dijiplak oleh orang lain tanpa seijin pemiliknya. Kalimat-kalimat pada suatu artikel dikutip tanpa menyebutkan referensi asalnya. Banyak juga pihak tak bertanggung jawab yang memakai material di internet, tapi menghapus nama pengarangnya, atau sumber asli artikel tersebut. Seolah-olah artikel itu adalah karyanya sendiri. Hal-hal ini dapat dikategorikan kejahatan intelektual, dan merugikan penulis asli tulisan tersebut.

3.Mengsosialisasikan URL
Bagi penulis yang sudah mempunyai website atau blog yang trafiknya sudah tinggi informasi relatif akan mudah diakses. Tetapi bagi yang belum, tentu saja harus meningkatkan trafik dan mengenalkan blognya kalau tidak nebeng pada weblog yang sudah punya nama beken. Bisa saja informasi yang sangat baik, kurang banyak terakses oleh karena alamatnya belum banyak dikenal.

4.Kendala teknis untuk artikel lama
Tidak semua journal tersedia dalam bentuk elektronik. Terutama untuk artikel yang diterbitkan sebelum tahun 1990, seringkali hanya tersedia versi cetak. Artikel-artikel yang sudah tua juga masih tersedia dalam wujud “atom”, yaitu berupa kertas. Namun demikian dewasa ini, sudah banyak scanner yang mampu men-scan satu halaman dokumen dalam waktu kurang dari 1 detik, dan langsung dikonversikan ke format PDF. Bahkan perkembangan pesat dibidang software dewasa ini sudah memungkinkan dionlinekan bukan saja informasi dalam bentuk grafis tetapi juga informasi file dengan animasi, audio dan video.
Masih banyak hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam meng-online-kan informasi. Resiko memang ada. Tapi apapun alasannya semua itu harus kita lewati untuk mencapai kemajuan. Kata bung Anto : No risk, No gain.

Kesimpulan

Dunia virtual sudah semakin dekat jaraknya dengan dunia pendidikan dan dunia belajar. Budaya akses internet telah berkembang begitu pesat. Pengaruh positif dari informasi online seperti adanya kontribusi signifikan dari informasi akan kebutuhan informasi dan akselerasi penelitian iptek melaju terus. Hal ini ditunjukkan antara lain oleh pesatnya perkembangan weblog dan tingginya frekuensi rujukan paper ilmiah online dibandingkan paper yang tidak dapat diakses online, cepatnya perkembangan bidang bioinformatika yang memanfaatkan internet secara optimal untuk bertukar data dan hasil observasi. Walaupun pada pelaksanaannya masih ada kelemahan dan kendala dalam hal sekuriti, hak cipta dll. tetapi proses meng-online-kan informasi ini merupakan keniscayaan yang harus kita kembangkan untuk memajukan masyarakat umumnya, dunia pendidikan dan riset di Indonesia khususnya.
Referensi : Anto Satriyo Nugroho-ilmukomputer.com

Tidak ada komentar: