Rabu, 26 November 2008

TI DI SEKOLAH

Pendahuluan
Information Technology (IT) atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai teknologi informasi (TI) didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut. Teknologi informasi, secara umum didefinisikan mentransfer area teknologi dari system informasi, hal ini termasuk hardware, database, jaringan, dan sumber daya lainnya, merupakan subsistem dari sistem informasi. Dapat juga teknologi informasi didefinisikan sebagai cara untuk mendeskripsikan sejumlah sistem informasi, pengguna, dan manajemen untuk kepentingan organisasi.
Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras, perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalan komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.
Teknologi Informasi juga dikenal pada pengendalian dan memproses informasi organisasi besar. Teknologi informasi dipahami sebagai keterpaduan antara hardware, software, dan brainware.
Hardware dimaksudkan sebagai perangkat komputer beserta multimedia penunjang lainnya (LCD Projector, Printer, Camera Digital, Scanner, dan pendukung lainnya). Software adalah system operasi, program aplikasi dan jaringannya (internet, LAN, program multimedia, homepage) berikut bahan-bahan lainnya. Brainware merupakan sumber daya manusia yang mengoperasikan hardware dan software.

Dalam dunia pendidikan, melalui sumberdaya manusia TI dapat didayagunakan untuk peningkatan mutu sekolah, yaitu:
(1) pengelolaan pendidikan di sekolah, dan (2) kegiatan belajar mengajar baik oleh guru maupun siswa di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pengelolaan pendidikan, sekaligus dalam upaya meningkatkan mutu hasil belajar.

Fungsi dan Manfaat Teknologi Informasi
TI merupakan perpaduan Teknologi Informasi (TI) dan Teknologi Komunikasi (TK), dan mekanisme pendayagunaan lainnya yang masing-masing sesuai dengan kepentingan dan kemampuan pengguna (sekolah, guru, dan pembina).

TI memberikan akses langsung kepada penggunanya terhadap berbagai tipe informasi. Kebalikan dari media pendidikan tradisional, TI mengintegrasikan berbagai media dan karakter. Informasi yang semula hanya bersifat statis berganti dengan informasi yang disertai suara dan objek-objek bergerak. TI mengkombinasikan teks, objek, dan suara, yang memungkinkan untuk menghadirkan objek tiga dimensi dan menghasilkan satu ide yang sama dari tiga aspek ini.
TI berbeda dari sumber-sumber informasi lainnya, misalnya buku yang berkaitan dengan struktur. Pengguna TI dapat menemukan dan menjalankan informasi melalui berbagai cara. Struktur tergantung pada hubungan atau link antara bagian-bagian informasi. Secara umum, terdapat dua tipe sistem informasi yang digunakan dalam pendidikan, yaitu sistem tidak terstruktur seperti internet dan sistem terstruktur misalnya CD-ROMs (Hepp K. et al., 2004). Internet merupakan sebuah contoh dari sistem yang sangat terbuka yang dicirikan dengan tidak adanya kendali tertentu. Hal ini dapat diterapkan dan didefinisikan dalam sasaran pembelajaran.

TI memampukan penggunanya untuk mempertukarkan pesan dengan berbagai cara. Komunikasi antar pengguna tidak harus terjadi pada waktu dan tempat yang sama. Telekomunikasi memiliki karakter cepat (swift) dan tidak sinkron (asynchronous). Perkembangan TK saat ini memungkinkan komunikasi antar sekolah di seluruh penjuru dan menciptakan peluang-peluang untuk berbicara dengan tidak harus bertatap muka. Lebih jauh, networking juga telah memungkinkan manusia untuk saling bertukar data pada waktu yang sama. Dengan memiliki akses terhadap informasi yang tidak tergantung pada waktu dan tempat, TK memungkinkan untuk mengkomunikasikan informasi dengan setiap orang melalui e-mail, forum diskusi, kotak chatting, halaman web dan video konferensi: aplikasi-aplikasi yang mampu memberikan dimensi ekstra terhadap interaksi tersebut. Namun demikian, bentuk komunikasi ini juga memiliki berbagai kelemahan seperti hilangnya aspek-aspek komunikasi verbal dan nonverbal.

Manfaat Bagi Para Guru
TI, khususnya internet bermanfaat untuk Pengembangan Profesional guru, antara lain sebagai berikut: Meningkatkan pengetahuan, berbagi sumber diantara rekan sejawat/ sedepartemen, bekerjasama dengan guru-guru dari luar negeri, kesempatan untuk menerbitkan /mengumumkan secara langsung, mengatur komunikasi secara teratur, dan berpatisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik lokal maupun internasional. Manfaat lain adalah sebagai sumber bahan mengajar, yaitu mengakses rencana belajar mengajar & metodologi baru, bahan baku & bahan jadi cocok untuk segala bidang pelajaran, dan mengumumkan dan berbagi sumber.

Manfaat Internet Bagi Siswa
TI, khususnya internet bermanfaat untuk siswa dalam hal-hal sebagai berikut. Belajar sendiri secara cepat, yaitu meningkatkan pengetahuan, belajar berinteraktif, dan mengembangkan kemampuan di bidang penelitian. Selain itu untuk mmperkaya diri, yaitu meningkatkan komunikasi dengan siswa lain dan meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada diseluruh dunia.
Keuntungan yang sangat potensial dari internet selain untuk para administrator dan kepentingan sekolah adalah untuk memudahkan pengoleksian lembaran data sekolah yang dapat langsung terkirim ke tujuannya baik ke perorangan maupun ke masyarakat luas. Guru, terutama guru bahasa dan guru pelajaran ilmu sosial, dapat mengambil (down-load) berita dan kejadian terkini yang bisa digunakan sebagai bahan mengajar di kelas pada hari yang sama saat itu. Semua guru dapat menggunakan internet baik untuk keperluan pengembangan pribadi maupun secara professional bekerja sama dalam wilayah regional maupun di seluruh dunia (http://pendidikan.tv/inter.html).

Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan
Saat ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah banyak mendukung kemajuan bidang pendidikan. TI semakin dianggap sebagai keterampilan penting dalam dunia kerja, pendidikan, dan kelangsungan hidup sehari-hari di dunia modern. Yang lebih penting lagi, pengasosiasian ini seringkali diartikan dengan pentingnya penguasaan keterampilan TI bagi generasi muda sebagai bagian dari pendidikan mereka dan persiapan menuju dunia modern. Ada 5 potensi utama pengadopsian TI dalam bidang pendidikan, yaitu:
· memperluas akses,
· mempromosikan efisiensi,
· meningkatkan kualitas pembelajaran,
· meningkatkan kualitas pengajaran dan
· memperbaiki sistem manajemen.

Semoga bermanfaat.

Membedah pendidikan kita

Segala upaya mengubah memperbaharui, membangun pendidikan kembali di Indonesia sudah dilaksanakan semenjak Indonesia merdeka. Hasilnya seperti kita lihat semua, memprihatinkan. Berbagai teori dan konsep, dari periode menteri ke menteri (baca = menteri pendidikan) lebih bersifat lip service saja. Bukan pejabat pendidikan kalau tidak mempunyai konsep perubahan. Jadilah pendidikan bangsa ini menjadi korban pelaksanaan dari satu konsep ke konsep lain. Tidak kalah mengenaskan bobolnya uang rakyat kepada oknum yang seharusnya untuk memperbaiki kondisi pendidikan, menjadi mengalir sia-sia.
Sementara kenyataan di lapangan, praktek pendidikan seperti tiada perubahan kecuali pendidikan semakin memprihatinkan, meski dipoles dengan beberapa prestasi yang sifatnya perorangan, yang dianggap sebagai prestasi bangsa. Padahal pendidikan bangsa ini telah terpuruk memalukan, seperti tidak pernah diurus oleh pakar pakar pendidikan.
Undang undang guru yang seharusnya menjadi sebuah moment yang semua orang berharap akan adanya pendidikan baru di Indonesia, ternyata belum juga menjadi obat mujarab bagi parahnya pendidikan yang sedang sakit ini. Wallahu alam. Kepesimisan selalu menghantui kita karena setiap kebijaksanaan tak ada yang benar-benar menyentuh kondisi efektif dilapangan. Ibarat orang sakit, pendidikan kita ini bagai orang yang hanya di beri makan sesendok sehari dan itu sudah berlangsung berpuluh puluh tahun. Artinya kondisi sakitnya demikian parah seperti kasus kekurangan pangan anak anak Ethiopia beberapa tahun berlalu. Obat apapun tidak akan bisa langsung menyembuhkan apalagi jika diharapkan dalam waktu yang relatif singkat.
Ada bebarapa faktor mendasar yang diabaikan dalam setiap upaya memperbaharui masalah pendidikan. Faktor yang berada didalam sistem pendidikan itu sendiri sebagai faktor internal, dan faktor sosial masyarakat dan lingkungan lainnya sebagai faktor eksternal yang tidak kalah menentukan untuk mengkondisikan pendidikan baru. Itu semua merupakan mata rantai sistem yang telah membelenggu begitu kuat, sehingga pendidikan sepertinya telah menjadi mahluk kebal terhadap pembaharuan. Demikian istilah pakar pendidikan Pak Winarno Surakhmad.
Faktor-faktor internal dimulai dari proses rekruitmen calon tenaga pendidik. Pada era tahun 60 misalnya mereka yang masuk ke LPTK hanya anak-anak yang mempunyai nilai bagus. Sekarang hanya dengan nilai pas-pasan lolos ke LPTK dan bahkan bisa menjadi guru. Ini baru dari sisi akademik, belum dari sikap dan kepribadian. Tidak heran jika pengalaman penulis ada guru, yang sikapnya lebih kurang sama dengan preman. Anda bisa membayangkan baagimana dia bisa mendidik anak-anak bangsa ini.
Sistem rekruitmen kepegawaian tidak mengindetifisir seleksi yang utuh. Kecuali hanya bersifat akademik saja juga, tidak mempertimbangkan kepribadian dalam praktek di lapangan. Keputusan penerimaan ditentukan di belakang meja semata. Tidak jarang keputusan ditentukan juga melalui tarik menarik dengan dengan kepentingan non paedagogis. Setelah diterima menjadi guru, tidak ada sistem pengembangan karier yang jelas. Lihat banyaknya kepala sekolah atau jabatan lain yang semestinya diduduki oleh mereka yang profesional, justru oleh mereka yang kurang layak integritasnya. Celakanya para birokrat pada umumnya merasa tak ada masalah, merasa bahwa keputusannya sudah paling baik.
Anda bisa mengecek ke lapangan banyak diantara mereka yang mempunyai kedudukan sebagai manajer di bidang pendidikan, tidak tahu apa yang akan diperbuat, tidak tahu apa visi dan misi organisasi apalagi sampai dengan strategi dan program. Bukan kesalahan mereka semata (baca = guru), jika banyak diatara mereka yang menjadi tidak berdaaya oleh karena sistemlah yang membelenggu mereka.
Banyak pekerjaan dan kesulitan guru yang tidak dimaklumi oleh pejabat ( oleh karena memang mereka tidak mau tahu - penulis ). Diperparah pula dengan budaya main perintah tanpa mempertimbangkan nilai dan norma kekependidikan dan profesi guru. Sistem mengkondisikan untuk mereka semakin tidak berdaya. Motivasi kerja guru menjadi sangat lemah, oleh karena antara yang bekerja baik dan tidak sama saja penghargaannya.
Organisasi profesi maupun wadah pengembangan profesional mereka juga hanya sekedar bendera. Biaya –biaya yang dikeluarkan tidak tepat sasaran, hanya untuk sekedar menyelesaikan proyek dalam rangka membuat laporan ke atas. Tentu saja cenderung menumbuhkan penyimpangan yang direstui.
Sementara yang berkembang di masyarakat, jabatan guru belum merupakan jabatan tugas yang diinginkan. Banyak diataranya yang menjadi guru bukan karena cvita ingin menjadi guru, tetapi sekedar pilihan terakhir, daripada tidak jadi apa-apa Dahulu pernah ada pemeo, jika punya menantu jangan guru, gaji guru hanya sebatang ranting cengkeh. ( istilah ketika harga cengkeh sedang masa jaya-jayanya ). Bayangkan jika menjadi guru daripada tidak punya pekerjaan atau jabatan.
Upaya pengembangan profesi guru dicoba dengan melalui ditetapkannya mekanisme kenaikan pangkat dengan sistem angka kredit. Aturan itu pelaksanaannya di lapangan belum mencerminkan keadilan, oleh karena cenderung penilaian administratif dan birokratif. Juklak yang diterbitkan kurang menyerap aspirasi ktritik praktek di lapangan. Seorang guru yang hanya mengerjkan administrasi dengan baiik mudah untuk naik pangkat ketimbang guru yang mendidik dan mengajar anak dengan baik. Demikian juga mekanisme promosi yang ada. Karena seleksi yang dilselenggarakan cenderung administratif dan akademik maka integritas pribadi terkesampingkan. Kebijakan seperti itu cenderung ditentukan di belakang meja.
Dalam masa otonomi daerah guru dan sekolah banyak menjadi sasaran tarik ulur kebijakan dan kepentingan non paedagogis.daripada pengembangan profesinya. Otonomi sekolah yang seharusnya dikembangkan menjadi memrihatinkan. Program sekolah tidak disisusun berdasar potensi dan keinginan ( baca visi dan misi ) warga sekolah, tetapi cenderung banyak sekedar memenuhi aselera atasan.
Salah satu contoh kongkrit adalah pelaksanaan Dana BOS sekolah didikte sampai hal-hal yang sangat tidak prisipiil. Lebih banyak guru tidak konsentrasi mengajar karena bolak-balik harus menyelesaikan SPJ administrasi BOS. Terkadang penggunaan dana untuk sesuatu yang riil saja sulit. Padahal seperti di SD tidak ada tenaga administrasi, jadilah kepala sekolah menugaskan guru untuk otakatik administrasinya. Sampai-sampai ada yang mau terakhir saja setor setelah ada yang berkasn6ya benar.
Proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah lebih memprihatinkan. Kritik utama pendidikan di sekolah dewasa ini adalah : bahwa sekolah telah gagal menyiapkan generasi penerus yang a). mencintai kerja keras b). ulet dan tangguh c). mandiri d).mampu mengembangkan bakat dan potensinya. Sekolah juga telah banyak memasung kreativitas, merampas dunia anak untuk berkembang dengan wajar. Silahkan endus di sekitar kita banyaknya pengamen, pemalak, pak ogah, belum tindak kriminal oleh anak usia sekolah dan pasca sekolah. Adakah kedisiplinan, minimal mencintai pekerjaan yang dilakukan orangtuanya. Menjadi pelopor pengembangan mata pencaharian di desanya. Adakah pemikiran, ide krativitas mereka yang muncul untuk memecahkan masalah dirinya, keluarga atau lingkungannya. Dalam hal demikian format pembelajaran ( baca = pendidikan ) tentu perlu dikaji ulang.
Faktor eksternal menunjuk kepada kenyataan bahwa masih rendahnya apresiasi dan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan. Banyak warga yang lebih rela mengeluarkan uangnya demi rokok, burungperkutut dan sejenisnya daripada untuk pendidikan anaknya. Masyarakat juga sering tidak peduli dengan kondisi lingkungan yang tidak mendukung pendidikan. Aapakah itu komunitas preman, komunitas lokalisasi, lingkungan dimana dengan vulgar perjudian, kekerasan, kemesuman serta jurang pemiah kaya dan miskin yang tajam jelas-jelas berpengaruh terhadap pendidikan nak didik.Masyarakat juga terkondisi tidak menguntungkan bagi pendidikan dimana tripusat pendidikan berjalan sendiiri-senddiri. Mereka lebih beranggapan bahwa prendidikan merupakan tanggungjkawab sekolah semata. Sementara sekolah masih belum berfungsi seperti yang diharapkan oleh karena berbagai macam kekurangan yang masih membelitnya.

Budaya Kerja

Salah satu budaya manusia adalah bekerja. Dari bekerja yang dilakukan dimanapun dalam bidang apapun akan diperoleh hasil. Tulisan ini ingin mendiskusikan produk manusia dalam bidang pendidikan khususnya persekolahan. Dengan kata lain ingin menyoroti produk atau hasil kerja guru dari segi karakteristik jasa..
Secara umum produk hasil kerja manusia akan dapat diklasifikasikan kedalam 2 golongan, yaitu produk dalam bentuk :

· Barang (goods) seperti misalnya : tv, kipas angin, sepedamotor, kosmetk, obat dll.
· Jasa (service) yang dapat ditemui di : hotel, sekolah, salon, kesehatan dll.

Jika dilihat dari sis manajemen dan jasa maka kinerja guru dalam bidang Pendidikan merupakan mata rantai dari aktivitas, sampai manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
Untuk bahan perbandingan kualitas produk jasa pendidikan dimata pelanggan, dapat dikemukakan sebagai contoh bagaimana masyarakat di Jepang dan Amerika didlam menilai produk jasa sbb.:


AMERIKA SERIKAT

Nama yang terkenal
Rekomendasi dari mulut ke mulut
Pengalaman masa lalu
Kinerja performance
Dayatahan
Kecakapan kerja workmansheep
Harga
Reputasi pemanufktur

JEPANG

Nama yang terkenal
Kinerja
Kemudahan unttuk menggunakan
Dayatahan
Harga


Sementara itu Zeithaml dkk mencoba mengidentifikasi kulitas jasa melalui :

1. Bukti langsung ( tangibel ) : meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, sarana komunikasi
2. Keandalan ( reliability ) : kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan
3. Dayatanggap ( responsiveness ) : keinginn para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan senang hati
4. Jaminan ( assurance ) : jaminan kemampuan, pengetahuan, sikap moral dapat dipercaya serta bebas dari bahaya, resiko atau keraguan
5. Empati meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan pelanggan


Karakteristik produk jasa juga ditengarai sebagai :

· Intangibility
Tidak dapat dilihat, dirasa, diraba dicium atau didengar sebelum dibeli
Seseorang tidak dapat menilai hasil dari jasa sebelum ia menikmatinya sendiri.
Pekerjaan guru termasuk jasa, bukan produk yang langsung dapat dilihat, dirasa. Untuk mengurangi ketidak pastian tanda-tanda atau kualitas jnya perlu dilihat dari tempat place, orang people, alat equipment, bahan komunikasi communication, simbol dan harga.
Guru atau kepala sekolah dtantang untuk dapat memberikan bukti-bukti hal tersebut.

  • · Inseparability
    Produk barang dibeli lalu dikonsumsi. Sedang produk jasa dibelu dulu baru digunakan. Untuk itu interaksi antara penjual dan pembeli harus selalu dibangun dengan baik. Beri perhatian khusus dalam membangun komunikasi ini.

    · Variability
    Jasa sangat bervariasi. Dalam jasa pendidikan kemampuan manusia terlibat lebih banyak daripada peralatan. Hal ini menjadikan hasilnya kurang atau sulit distandarisasi, oleh karenanya perlu ditandai 3 pendekatan kualitas pengendaliannya :
    a. Seleksi personal dan pelatihan personal yang baik
    b. Melakukan standarisasi proses
    c. Memantau kepuasan pelanggan

    · Perishability
    Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama tak dapat disimpan. Kursi siswa yang kosong tetap menanggung beban biaya.oleh karenanya harus diupayakan agar pemakai konstan.

    Dalam mengelola jasa akan ditemui masalah-masalah
    o Yang berkaitan dengan karakter intangible
    o Memperbaiki penampilan : tempat, alat, sumber daya manusia, bahan komunikasi, simbol dan harga dan citra atau image yang baik dan kuat
    o Melakukan seleksi dan pelatihan sumber daya manusia dan pelayanan yang baik.
    o Mengupdate alat dan service costummization

    Kualitas jasa
    Kualitas jasa ditentukan melalui:
    o Pelayanan yang cepat, tepat, ramah, nyaman
    o Pemahaman akan harapan dan kepuasan pelanggan

    Dimensi kualitas
    o Kinerja
    o Cara-cara istimewa
    o Kehandalan
    o Sesuai spesifikasi
    o Daya tahan
    o Pelayanan
    o Estetika
    o Citra produk

    Untuk pekerjaan di bidang pendidikan akan cenderung dituntut :
    Konsistensi kerja - performance dan kemampuan kerja
    Responsiveness yaitu memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan
    Kompetensi setiap orang untuk memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang benar-benar dibutuhkan
    Kemudahan, keramahan untuk dihubungi (accesability)
    Sikap kesediaan, respek, santun, perhatian dalam berkomunikasi
    Komunikatif selalu berusaha memberi informasi, tidak harus diminta
    Kredibility kejujuran dan kepercayaan
    Keamanan dari bahaya, resiko, keragu-raguan termasuk kerahasiaan
    Upaya memahami kebutuhan pelanggan
    Bukti fisik yang jelas akan teknologi yang dipakai

    Sedang Parasuraman dkk mengemukakan adanya 5 dimensi jasa yaitu :
    o Bukti langsung
    o Kehandalan
    o Daya tanggap
    o Jaminan
    o Empati

    Untuk itu diperlukan sikap yang berkaitann dengan :
    o Kepemimpinan
    o Pendidikan
    o Perencanaan
    o Review
    o Komunikasi
    o Penghargaan dan pengakuan

    Salah satu contoh adalah upaya perusahaan penerbangan meningkatkan pelayanan dengan meyakinkan pelanggan melalui mottonya sebagai berikut :


    · Ketulusan hati kami
    bagian dari inspirasi ….( perjalanan) … anda

    · Kami terus berupaya mengungkap
    segala keinginan anda

    · Kami memahami segala kepentingan anda
    dalam kenyamanan …( perjalanan)

    · Berhasilnya urusan anda di tempat tujuan
    bagian dari tanggungjawab kami

    · Beritahu kami
    untuk pelayanan yang anda inginkan
    dalam …( perjalanan) yang menyenangkan

    · Di udara kami utamakan
    di darat kami kedepankan

    · Tidak ada yang harus dikuatirkan
    keberangkatan anda selalu kami utamakan

    · Kemitraan kami jalin
    untuk meningkatkan kepuasan perjalanan anda

    · Teruji oleh waktu, tertempa oleh kendala
    kami terus mengudara

    · Bukan sekedar jawaban
    namun kami membebaskan biaya saluran

    · Kedekatan kami disamping anda membuahkan gagasan untuk mempercantik diri

    · Kesempurnaan pelayanan adalah pekerjaan tanpa batas yang akan terus kami lakukan


    Betapapun manajemen sekolah dalam membina pelayanan guru melaui proses pembelajaran terhadap siswa, maupun pelayanan kepada orang tuanya, para stakeholder dan masyarakat lingkungan sekolah akan memberi dampak yang sangat besar dalam upaya peningkatan potensi maupun pengembangan sekolah.
    Tentunya harus mennjadi komitmen manajer sekolah dan para guru
    Semoga bermanfaat

Kamis, 30 Oktober 2008

Jika anda mencari

Baca blog saya yang lain disini

Bloger Indonesia
klik disini

Belajar ilmu computer silahkan
klik disini

Artiker tentang virus bisa dibaca
disini

Website pemerintah Kabupaten Banyumas
klik saja disini

Koran Republika ada
disini

Tip Cari Kerja Melalui Internet

Bagi anda yang mencoba mencari pekerjaan lewat internet, beberapa tip di bawah ini mudah-mudahan bermanfaat :
1. Pergunakanlah Search Engine yang berbeda-beda untuk memperoleh hasil yang variatif sesuai kebutuhan.
2. Pakailah keyword atau kata kunci yang bermacam ragam, seperti : Info lowongan,situs lowongan kerja, peluang kerja, lapangan kerja, di cari karyawan, perusahaan membutuhkan karyawan, dll

Anda dapat juga menambahkan nama kota di belakang keywords tadi,seperti : Lowongan kerja di Denpasar, Jakarta, Surabaya, Bandung,Palembang, Malang, Yogyakarta, Semarang, Padang, Banda Aceh, Banten,Tasikmalaya, Bogor, Ambon, Balikpapan,Bandar Lampung, BanjarMasin,Banyuwangi, Batam, Bekasi, Belawan, Bengkulu, Bim, Bireun, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Bontang, Bukit tinggi, Cianjur,Cikampek, Cilacap, Cimahi, Cirebon, Depok, Dili, Dumai, Garut,Gorontalo, Gresik, Indramayu, Jambi, Jayapura, Jember, Jepara,Karawang, Kebumen, Kediri, Kendari, Kelaten, Kota Baru, Kuala Kapuan, Kudus, lhoksumawe, Lumajang, Luwuk, Madiun, Magelang, Malang, Manado,Mataram, Medan, Mojokerto, Palangkaraya, Palu, Pangkalanbun, Pare-pare,Pasuruan, Pekanbaru, Pematangsiantar, Ponorogo, Pontianak,Poso,Probolinggo,Pontianak, Purbalingga, Purwakarta, Purwokerto, Purworejo, Salatiga, Samarinda, Serang, Sidoarjo,Sigaraja, Singkawang, Situbondo,Subang, Sumedang, Sukabumi, Sumbawa, Sumenep, Pamekasan, Surakarta,Tangerang,Tanjung Balai, Tanjung Asahan, Tanjung Karang, TanjungPinang, Tegal, Tasikmalaya, Temanggung, Tebing Tinggi, Ternate, Tuban, TulungAgung, Ujung Pandang, Wonogiri, Wonosobo, Kalimantan, Sumatera, sulawesi, Jawa, Irian, Bali, Amerika, Hongkong, Kore, Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Kuwait,luar negeri indonesia dll

Jenis pekerjaan atau profesi, seperti : lowongan cpns, pegawai negeri, sopir,guru, pembantu rumah tangga, babby sitter, satpam, tukang las, tukang listrik, tukang kayu, pelaut, dokter, bidan, perawat, manager, sekretaris, humas, administrasi, penjaga malam, pramugari, teknisi, pilot, montir, bengkel, Penjaga Toko, resepsionis, Juru masak hotel, koki, operator mesin, tukang jahit, servis HP, dll

Tempat kerja atau nama instansi pun juga bisa anda tambahkan, seperti : Lowongan bekerja di rumah sakit, BUMN, Pegawai Bank, PLN, Departemen perhubungan, pertambangan, kehutanan, perkapalan, pelayaran, penerbangan, rumah makan, restoran, dll



Belajar melalui internet

Komunitas akademik dewasa ini mulai memanfaatkan jasa internet. Diskusi, pengiriman artikel, pemesanan buku, pengiriman data observasi, dan berbagai aktifitas lain dapat dilakukan dari sebuah PC yang terkoneksikan ke internet. Akses informasi dapat dilakukan kapan saja, siapa saja, di mana saja ini, telah memberikan kontribusi signifikan terhadap berkembangnya ilmu pengetahuan.

Perpustakaan merupakan sumber literatur utama bagi seorang peneliti untuk mengikuti perkembangan bidang yang ditekuninya. Sebagian besar waktu dihabiskan untuk membaca journal ilmiah, laporan penelitian, prosiding seminar, yang tersedia dalam bentuk buku, disimpan di perpustakaan. Hal yang paling sulit adalah bagaimana memilih informasi yang diperlukan di antara ribuan atau jutaan halaman yang tersedia, padahal waktu yang ada sangat terbatas.

Masalah ini dapat dipecahkan apabila journal, laporan, buku dan informasi lain yang dicari tersebut berada dalam format elektronik (misalnya format PDF, Word, postscript dsb.), sehingga dapat diakses online melalui internet. Misalnya situs journal IEEE (http://www.ieee.org), PubMed, dll. Dengan adanya sumber online, peneliti lebih mudah mencari literatur dan informasi terbaru dalam bidangnya.

Telah ada layanan rmudah memilih informasi online yang diperlukan, yaitu searching engine. Yang sangat populer adalah http://google.com dan http://yahoo.com. Situs searching engine lain seperti http://vivisimo.com memiliki kelebihan, dengan mengelompokkan hasil searching ke dalam beberapa group (cluster), menurut kata kunci pada situs tersebut. Tersedianya informasi di internet dan semakin canggihnya alat pencari, membuat siapapun lebih cepat mencari informasi yang diperlukannya.

Apakah sebenarnya efek kemudahan mendapatkan informasi di intenet ?
Salah satu penelitian menarik dilakukan oleh Steve Lawrence, yang dimuat di journal penelitian terkemuka Nature [2], memberikan kesimpulan bahwa frekuensi rujukan terhadap artikel yang dimuat online, lebih banyak daripada artikel yang dimuat secara offline.
Lawrence mengamati sekitar 120 ribu artikel ilmiah di bidang komputer, yang dipublikasikan dari tahun 1989 sampai 2000. Data menunjukkan bahwa artikel yang ditampilkan online rata-rata 7.03 kali dijadikan rujukan oleh penelitian lain, sedangkan artikel offline hanya sekitar 2.74. Fakta ini membuat Lawrence berkesimpulan, bahwa peningkatan kemampuan akses terhadap suatu paper meningkatkan kesempatan bagi peneliti lain untuk menemukan informasi yang diperlukan. Hal ini akan berdampak nyata pada berkembangnya suatu disiplin ilmu.

Contoh lain adalah tersedianya data hasil observasi di internet unatuk dapat dimiliki bersama. Misalnya sebagaimana yang lazim dilakukan dalam bidang bioinformatika. Bioinformatika merupakan bidang baru yang merupakan perkawinan antara biologi dan teknologi informasi. Dalam hal ini, istilah “teknologi informasi” tidak terbatas pada internet saja, melainkan pada proses pengolahan informasi secara umum. Dengan demikian aspek teknologi informasi dalam bioinformatika melibatkan juga teknologi database, pattern recognition, softcomputing, expert system, kecerdasan buatan, dsb. Dewasa ini, seiring dengan selesainya Human Genome Project, susunan DNA tubuh manusia telah dapat dipetakan. Dalam era post genome project ini minat penelitian ditujukan untuk menemukan fungsi dari gen pada tubuh manusia, dan aplikasinya pada dunia medis. Misalnya pemilihan terapi penyakit yang tepat bagi individu, yang sering disebut dengan tailormade medicine. Artikel ilmiah maupun data yang dipakai dalam penelitian tsb. umumnya tersedia secara online, dan dapat diakses oleh peneliti yang lain. Dengan demikian terbuka kesempatan bagi anggota komunitas bioinformatika yang lain untuk membahas dan menganalisa data sesuai dengan spesialisasi masing-masing. Hal ini turut mendorong ditemukannya metoda-metoda komputasi baru yang menjadi feedback positif bagi peneliti tersebut.

Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa meng-online-kan informasi memiliki beberapa manfaat penting, antara lain:
Artikel ilmiah yang dimuat secara online, memiliki potensi akses yang lebih besar dan lebih sering dipakai sebagai rujukan
Semakin luasnya kesempatan akses pada suatu informasi, pada gilirannya dapat memberikan feedback positif bagi pemilik awal informasi tersebut
Data dan informasi yang dimuat secara online dapat membantu akselerasi perkembangan suatu cabang ilmu pengetahuan baru.

Sabtu, 18 Oktober 2008

MENGENAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(CLASSROOM ACTION RESEARCH)

A. Pengertian
Penelitian Tindakan Kelas atau PTK yang semula diadopsi dari Classroom Action Research (CAR) merupakan salah satu penelitian yang dilaksanakan berbingkai upaya pemecahan masalah pembelajaran yang dihadapi guru. Dalam hal ini guru berupaya melakukan perbaikan proses pembelajaran dengan mencobakan ide gagasan guru dalam pembelajaran.

PTK dapat dilaksanakan secara individual ataupun bersama. Dalam PTK individual seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya sendiri, sedang dalam PTK bersama beberapa orang guru secara bersama sinergis merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi PTK di kelas masing-masing dan atau dilakukan terkoordinasi ataupun kunjungan antar kelas.


B. Karakteristik PTK
Sebagai penelitian inovativ PTK memeliki sejumlah karakteristik sebagai berikut :

Bersifat siklis, artinya PTK terlihat pengulangan atau siklis (perencanaan, pemberian tindakan, pengamatan dan refleksi), sebagai prosedur baku penelitian.
Bersifat longitudinal, artinya PTK harus berlangsung dalam jangka waktu tertentu (misalnya 2-3 bulan) secara kontinyu untuk memperoleh data yang diperlukan, bukan "sekali tembak" selesai pelaksanaannya.
Bersifat partikular-spesifik jadi tidak bermaksud melakukan generalisasi dalam rangka mendapatkan dalil-dalil. Hasilnyapun tidak untuk digenaralisasi meskipun mungkin diterapkan oleh orang lain dan ditempat lain yang konteksnya mirip.
Bersifat partisipatoris, dalam arti guru sebagai peneliti sekali gus pelaku perubahan dan sasaran yang perlu diubah. Ini berarti guru berperan ganda, yakni sebagai orang yang meneliti sekali gus yang diteliti pula.
Bersifat emik (bukan etik), artinya PTK memandang pembelajaran menurut sudut pandang orang dalam yang tidak berjarak dengan yang diteliti; bukan menurut sudut pandang orang luar yang berjarak dengan hal yang diteliti.
Bersifat kaloboratif atau kooperatif, artinya dalam pelaksanaan PTK selalu terjadi kerja sama atau kerja bersama antara peneliti (guru) dan pihak lain demi keabsahan dan tercapainya tujuan penelitian.
Bersifat kasuistik, artinya PTK menggarap kasus-kasus spesifik atau tertentu dalam pembelajaran yang sifatnya nyata dan terjangkau oleh guru; menggarap masalah-masalah besar.
Menggunakan konteks alamiah kelas, artinya kelas sebagai ajang pelaksanaan PTK tidak perlu dimanipulasi dan atau direkayasa demi kebutuhan, kepentingan dan tercapainya tujuan penelitian.
Mengutamakan adanya kecukupan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian, bukan kerepresentasifan (keterwakilan jumlah) sampel secara kuantitatif. Sebab itu, PTK hanya menuntut penggunaan statistik yang sederhana, bukan yang rumit.
Bermaksud mengubah kenyataan, dan situasi pembelajaran menjadi lebih baik dan memenuhi harapan, bukan bermaksud membangun teori dan menguji hipotesis.

C. Perbedaan PTK dengan penelitian formal lainnya
Perbedaan antara penelitian formal dengan classroom action research disajikan dalam tabel berikut.

Penelitian Formal Penelitian Tindakan Kelas
Dilakukan oleh orang lain Dilakukan oleh guru/
Sampel harus representatif Kerepresentatifan sampel tidak diperhatikan
Instrumen harus valid dan reliabel Instrumen yang valid dan reliabel tidak diperhatikan
Menuntut penggunaan analisis statistik Tidak diperlukan analisis statistik yang rumit
Mempersyaratkan hipotesis Tidak selalu menggunakan hipotesis
Mengembangkan teori Memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung



D. Tujuan PTK
Secara umum PTK yang dilaksanakan oleh seorang guru mempunyai tujuan sebagai berikut :

Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.
Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu.
Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya.
Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran (misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.
Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru.
Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.
Manfaat PTK
Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat menjadi bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan, antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah.
Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan guru. Hal ini telah ikut mendukung professionalisme dan karir guru.
Mampu mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar-guru dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini memperkuat dan relevansi pembelajaran bagi kebutuhan siswa.
Dapat memupuk dan meningkatkan keterlibatan , kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan guru. Hasil belajar siswa pun dapat meningkatkan.
Dapat mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman, menyenangkan, dan melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.


E. Prosedur Pelaksanaan PTK
Seorang guru yang akan melaksanakan PTK agar lebih bermanfaat, bersifat ilmiah dan dapat diakui diharapkan melalui prosedur yang direkomendasikan sbb. :

1. Menyusun proposal PTK. Dalam kegiatan ini perlu dilakukan kegiatan pokok, yaitu; (1) mendeskripsikan dan menemukan masalah PTK dengan berbagai metode atau cara, (2) menentukan cara pemecahan masalah PTK dengan pendekatan, strategi, media, atau kiat tertentu, (3) memilih dan merumuskan masalah PTK baik berupa pertanyaan atau pernyataan sesuai dengan masalah dan cara pemecahannya, (4) menetapkan tujuan pelaksanaan PTK sesuai dengan masalah yang ditetapkan, (5) memilih dan menyusun persfektif, konsep, dan perbandingan yang akan mendukung dan melandasi pelaksanaan PTK, (6) menyusun siklus-siklus yang berisi rencana-rencana tindakan yang diyakini dapat memecahkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, (7) menetapkan cara mengumpulkan data sekaligus menyusun instrumen yang diperlukan untuk menjaring data PTK, (8) menetapkan dan menyusun cara-cara analisis data PTK.

2. Melasanakan siklus yaitu perlakuan (tindakan) secara berulang di dalam kelas. Dalam kegiatan ini diterapkan rencana tindakan yang telah disusun dengan variasi tertentu sesuai dengan kondisi kelas. Selama pelaksanaan tindakan dalam siklus dilakukan pula pengamatan dan refleksi. baik pelaksanaan tindakan, pengamatan maupun refleksi dapat dilakukan secara beiringan, bahkan bersamaan. Semua hal yang berkaitan dengan hal diatas perlu dikumpulkan dengan sebaik-baiknya.

3. Menganalisis data yang telah dikumpulkan baik data tahap perencanaan, pelaksnaan tindakan, pengamatan, maupun refleksi. Analisis data ini harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Hasil analisis data ini dipaparkan sebagai hasil PTK. Setelah itu, perlu dibuat kesimpulan dan rumusan saran.

4. Menulis laporan PTK, yang dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan menganalisis data. Dalam kegiatan ini pertama-tama perlu ditulis paparan hasil-hasil PTK. Paparan hasil PTK ini disatukan dengan deskripsi masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep atau teoritis. Inilah laporan PTK.

Demikianlah secara umum pengenalan tentang PTK, bagi anda yang mau mencoba melakukan PTK, semoga berhasil.

Sumber :
http://pakguruonline.pendidikan.net

INFORMASI ONLINE


Komunitas akademik dewasa ini mulai memanfaatkan jasa internet. Diskusi, pengiriman artikel, pemesanan buku, pengiriman data observasi, dan berbagai aktifitas lain dapat dilakukan dari sebuah PC yang terkoneksikan ke internet. Akses informasi dapat dilakukan kapan saja, siapa saja, di mana saja ini, telah memberikan kontribusi signifikan terhadap berkembangnya ilmu pengetahuan.

Perpustakaan merupakan sumber literatur utama bagi seorang peneliti untuk mengikuti perkembangan bidang yang ditekuninya. Sebagian besar waktu dihabiskan untuk membaca journal ilmiah, laporan penelitian, prosiding seminar, yang tersedia dalam bentuk buku, disimpan di perpustakaan. Hal yang paling sulit adalah bagaimana memilih informasi yang diperlukan di antara ribuan atau jutaan halaman yang tersedia, padahal waktu yang ada sangat terbatas.

Masalah ini dapat dipecahkan apabila journal, laporan, buku dan informasi lain yang dicari tersebut berada dalam format elektronik (misalnya format PDF, Word, postscript dsb.), sehingga dapat diakses online melalui internet. Misalnya situs journal IEEE (http://www.ieee.org), PubMed, dll. Dengan adanya sumber online, peneliti lebih mudah mencari literatur dan informasi terbaru dalam bidangnya.

Telah ada layanan rmudah memilih informasi online yang diperlukan, yaitu searching engine. Yang sangat populer adalah http://google.com dan http://yahoo.com. Situs searching engine lain seperti http://vivisimo.com memiliki kelebihan, dengan mengelompokkan hasil searching ke dalam beberapa group (cluster), menurut kata kunci pada situs tersebut. Tersedianya informasi di internet dan semakin canggihnya alat pencari, membuat siapapun lebih cepat mencari informasi yang diperlukannya.

Apakah sebenarnya efek kemudahan mendapatkan informasi di intenet ?
Salah satu penelitian menarik dilakukan oleh Steve Lawrence, yang dimuat di journal penelitian terkemuka Nature [2], memberikan kesimpulan bahwa frekuensi rujukan terhadap artikel yang dimuat online, lebih banyak daripada artikel yang dimuat secara offline.
Lawrence mengamati sekitar 120 ribu artikel ilmiah di bidang komputer, yang dipublikasikan dari tahun 1989 sampai 2000. Data menunjukkan bahwa artikel yang ditampilkan online rata-rata 7.03 kali dijadikan rujukan oleh penelitian lain, sedangkan artikel offline hanya sekitar 2.74. Fakta ini membuat Lawrence berkesimpulan, bahwa peningkatan kemampuan akses terhadap suatu paper meningkatkan kesempatan bagi peneliti lain untuk menemukan informasi yang diperlukan. Hal ini akan berdampak nyata pada berkembangnya suatu disiplin ilmu.

Contoh lain adalah tersedianya data hasil observasi di internet unatuk dapat dimiliki bersama. Misalnya sebagaimana yang lazim dilakukan dalam bidang bioinformatika. Bioinformatika merupakan bidang baru yang merupakan perkawinan antara biologi dan teknologi informasi. Dalam hal ini, istilah “teknologi informasi” tidak terbatas pada internet saja, melainkan pada proses pengolahan informasi secara umum. Dengan demikian aspek teknologi informasi dalam bioinformatika melibatkan juga teknologi database, pattern recognition, softcomputing, expert system, kecerdasan buatan, dsb. Dewasa ini, seiring dengan selesainya Human Genome Project, susunan DNA tubuh manusia telah dapat dipetakan. Dalam era post genome project ini minat penelitian ditujukan untuk menemukan fungsi dari gen pada tubuh manusia, dan aplikasinya pada dunia medis. Misalnya pemilihan terapi penyakit yang tepat bagi individu, yang sering disebut dengan tailormade medicine. Artikel ilmiah maupun data yang dipakai dalam penelitian tsb. umumnya tersedia secara online, dan dapat diakses oleh peneliti yang lain. Dengan demikian terbuka kesempatan bagi anggota komunitas bioinformatika yang lain untuk membahas dan menganalisa data sesuai dengan spesialisasi masing-masing. Hal ini turut mendorong ditemukannya metoda-metoda komputasi baru yang menjadi feedback positif bagi peneliti tersebut.

Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa meng-online-kan informasi memiliki beberapa manfaat penting, antara lain:
Artikel ilmiah yang dimuat secara online, memiliki potensi akses yang lebih besar dan lebih sering dipakai sebagai rujukan
Semakin luasnya kesempatan akses pada suatu informasi, pada gilirannya dapat memberikan feedback positif bagi pemilik awal informasi tersebut
Data dan informasi yang dimuat secara online dapat membantu akselerasi perkembangan suatu cabang ilmu pengetahuan baru.

DESAIN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN



Implementasi pembelajaran berbasis multimedia, harus didukung oleh berbagai faktor agar dapat diterima dan dimanfaatkan oleh seluruh peserta didik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat mengimplementasikan teknologi ini dalam pembelajaran antara lain :

a. Cara belajar peerta didik
b. Karakteristik dan budaya personal dari populasi yang akan dijadikan target.
c. Karakteristik spesifik komponen multimnedia yang digunakan.
d. Kelebihan dan kelemahan dari tiap komponen (video, audio, animasi, grafis dan lain-lain)
e. Karakteristik materi yang disajikan.
f. Kebutuhan mengakomodasi berbagai model dalam belajar.
g. Pentingnya interaktivitas dan partisipasi aktif dari pengguna.
h. Ketersedianya suatu lingkungan belajar web-based application yang menunjang.
i. Proses belajar adalah suatu kontinuitas utuh.

Faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan saat perancangan sistem pembelajaran, beberapa tahapan analisis, terutama adalah analisis terhadap Front-end analysis yang menurut Owens dan Lee adalah sebagai berikut : 1) Audience analysis, 2) Technology analysi, 3) Situation analysis, 4) Task analysis, 5) Critical insident analysis, 6) Objective analysis, 7) Issue analysis, 8) Media analysis, 9) Extand data analysis, 10) Cost analysis
Beberapa tahapan dalam merancang sebuah struktur isi dari suatu sistem pembelajaran berbasis multimedia interaktif :

1. Jabarkan kontent ke dalam unit-unit materi, pengelompokan ini diketegorikan ke dalam enam jenis infromasi :

a. Konsep (ide atau definisi)
b. Proses (sistem atau ide yang terkait)
c. Prosedur (langkah-langkah dalam suatu proses)
d. Prisip (bimbingan, misi atau nilai-nilai)
e. Fakta (bagian tunggal dari informasi)
f. Sistem (entitas fisik dengan komponen operasional)

2. Petakan informasi dalam beberapa tahapan :
a. Buat outline pelajaran atau peta konsep
b. Rancanglah bagan alir (flowcahart) dari materi, flowchart ini dapat dikembangkan dalam dua model, yaitu :

1) Yang menggambarkan aliran proses pengaksesan materi ajar yang dapat dilakukan dalam suatu media berbasis multimedia.
2) Yang menjelaskan detail arsitektur sistem untuk setiap materi pelajaran yang akan dikembangkan.

Langkah yang dikembangkan oleh Tropin (2000), dalam bentuk proses perancangan multimedia, sebagaimana terlihat pada Tabel 1 berikut :

Analisis.
Dalam tahapan ini, pemilihan kurikulum, menjadi gerak awal dari serangkaian proses berikutnya. Bagian mana dari kurikulum tersebut yang berpeluang untuk dikembangkan dengan teknologi multimedia. Seorang instructional designer harus melakukan diagnosa bagian kurikulum yang sebaiknya disentuh oleh multimedia, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan bagaimana perbandingannya dengan format tradisional.




Proses Perancangan Multimedia


MUTIMEDIA DESIGN PROCESS

Stage (Issues and Decicions)
Instructional Design Role
1. Analysys Context vs. Content
a. Curriculum
b. Content
c. Performance objective
d. Learning objective
e. Enviroment
Diagnostic (team resource)
2. Teknology Selection Consulting ( team resource)
3. Development Strategy and
Process Strategic (active team role)
4. Design Build Test Design& Develop (major team role)



Pemilihan Teknologi

Tahapan menentukan teknologi apa yang akan digunakan untuk merealisir
kurikulum yang telah dipilih. Pemilihan produk ini, khusunya dilakukan untuk menentukan :
a. Antarmuka pengguna (the user interface)
b. Kapabilitas system (system capabilities)
c. Bagaimana siswa (learners) menggunakan dan belajar melakukan navigasi system
d. Bagaimana elemen-elemen program dan interaktivitas umum diintegrasikan, dengan link-link yang baik.
e. Aturan-atruran fasilitator, latihan, dukungan teknis dan adminitratornya
f. Penggunaan grafik
g. Penggunaan audio dan video

Pemilihan teknologi hardware dan software kelak akan menentukan stratetgi belajar apa yang bisa dan tidak bisa digunakan. Oleh karena itu guru harus menetukan semuanya itu berdasarkan isi dan target audien yang akan menggunakannya.

Strategi Pengembangan dan proses.
Berbagai tahapan pengembangan dan uji terhadap audiens diperlukan dalam pengembangan multimedia. Hal ini tidak hanya berhubungan dengan teknologi mana yang akan diuji, tetapi juga berhubungan dengan perancangan yang akan diuji sebelum digunakan.

Design/build/test.
Bagian ini, merupakan bagian proses yang dilakukan di laboratorium. Dalam proses ini harus diketahui bagaimana hubungan kontribusi dalam memproduksi suatu program. Karena sebaiknya instructional designer merupakan suatu tim, yang menjamin keteraksesan program oleh pengguna (learner).

Kesimpulan

1. Pegembangan model pembelajaaran berbasis teknologi informasi, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa.
2. Pengembangan multimedia memerlukan strategi yang disesuaikann dengan beberapa faktor yang akan menjadi pertimbangan, antara lain, mata pelajaran yang akan dikembangkan, siswa, dan model interaktif yang akan digunakan.
3. Dalam mengembangkan media pembelajaran, harus dipenuhi kriteria-kriteria sebagai media interaktif.
4. Pengembangan multimedia instructional, jauh lebih kompleks dibanding model tradisional.
5. Pengembangan model yang baik melibatkan guru sebagai instructional designer mulai dari merepresentasikan isi, siswa dan tujuan pembelajaran.


Sumber
Strategi Pengembangan Multimedia Instructional Design-
http://muhammadadri.wordpress.com


Minggu, 17 Agustus 2008

Kemana kucari

Photobucket

Menjadi Seorang Pribadi Yang Disukai

Anda ingin menjadi seseorang yang disukai. Yang jelas untuk menjadi pribadi yang disukai, belajarlah memuaskan harga diri orang lain. Karena dengan harga diri yang terpuaskan, orang bisa menjadi lebih baik, lebih menyenangkan, dan lebih bersahabat. Berikut beberapa kiat untuk anda coba!
1.ROYALAH DALAM MEMBERI PUJIAN
Pujian itu seperti air segar yang bisa menawarkan rasa haus manusia akan penghargaan. Dan kalau Anda selalu siap membagikan air segar itu kepada orang lain, Anda berada pada posisi yang strategis untuk disukai oleh orang lain. Caranya? Bukalah mata lebar-lebar untuk selalu melihat sisi baik pada sikap dan perbuatan orang lain. Lalu pujilah dengan tulus.

2.BUATLAH ORANG LAIN MERASA DIRINYA SEBAGAI ORANG PENTING
Tunjukkanlah dengan sikap dan ucapan bahwa anda menganggap orang lain itu penting. Misalnya, jangan biarkan orang lain menunggu terlalu lama, katakanlah maaf bila salah, tepatilah janji, dsb.
3.JADILAH PENDENGAR YANG BAIK
Kalau bicara itu perak dan diam itu emas, maka pendengar yang baik lebih mulia dari keduanya. Pendengar yang baik adalah pribadi yang dibutuhkan dan disukai oleh semua orang. Berilah kesempatan kepada orang lain untuk bicara, ajukan pertanyaan dan buat dia bergairah untuk terus bicara. Dengarkanlah dengan antusias, dan jangan menilai atau menasehatinya bila tidak diminta.
4.USAHAKANLAH UNTUK SELALU MENYEBUTKAN NAMA ORANG DENGAN BENAR
Nama adalah milik berharga yang bersifat sangat pribadi. Umumnya orang tidak suka bila namanya disebut secara salah atau sembarangan. Kalau ragu, tanyakanlah bagaimana melafalkan dan menulis namanya dengan benar. Misalnya, orang yang dipanggil Wilyem itu ditulisnya William, atau Wilhem? Sementara bicara, sebutlah namanya sesering mungkin. Menyebut Andre lebih baik dibandingkan Anda. Pak Peter lebih enak kedengarannya daripada sekedar Bapak.
5.BERSIKAPLAH RAMAH
Semua orang senang bila diperlakukan dengan ramah. Keramahan membuat orang lain merasa diterima dan dihargai. Keramahan membuat orang merasa betah berada di dekat Anda.
6.BERMURAH HATILAH
Anda tidak akan menjadi miskin karena memberi dan tidak akan kekurangan karena berbagi. Seorang yang sangat bijak pernah menulis, Orang yang murah hati berbuat baik kepada dirinya sendiri. Dengan demikian kemurahan hati disatu sisi baik buat Anda, dan disisi lain berguna bagi orang lain.
7.HINDARI KEBIASAAN MENGKRITIK, MENCELA ATAU MENGANGGAP REMEH
Umumnya orang tidak suka bila kelemahannya diketahui oleh orang lain, apalagi dipermalukan. Semua itu menyerang langsung ke pusat harga diri dan bisa membuat orang mempertahankan diri dengan sikap yang tidak bersahabat.
8.BERSIKAPLAH ASERTIF
Orang yang disukai bukanlah orang yang selalu berkata Ya, tetapi orang yang bisa berkata Tidak bila diperlukan. Sewaktu-waktu bisa saja prinsip atau pendapat Anda berseberangan dengan orang lain. Anda tidak harus menyesuaikan diri atau memaksakan mereka menyesuaikan diri dengan Anda. Jangan takut untuk berbeda dengan orang lain. Yang penting perbedaan itu tidak menimbulkan konflik, tapi menimbulkan sikap saling pengertian. Sikap asertif selalu lebih dihargai dibanndingkan sikap Yesman.
9.PERBUATLAH APA YANG ANDA INGIN ORANG LAIN PERBUAT KEPADA ANDA
Perlakuan apapun yang anda inginkan dari orang lain yang dapat menyukakan hati, itulah yang harus anda lakukuan terlebih dahulu. Anda harus mengambil inisiatif untuk memulainya. Misalnya, bila ingin diperhatikan, mulailah memberi perhatian. Bila ingin dihargai, mulailah menghargai orang lain.
10.CINTAILAH DIRI SENDIRI
Mencintai diri sendiri berarti menerima diri apa adanya, menyukai dan melakukan apapun yang terbaik untuk diri sendiri. Ini berbeda dengan egois yang berarti mementingkan diri sendiri atau egosentris yang berarti berpusat kepada diri sendiri. Semakin Anda menyukai diri sendiri, semakin mudah Anda menyukai orang lain, maka semakin besar peluang Anda untuk disukai orang lain. Dengan menerima dan menyukai diri sendiri, Anda akan mudah menyesuaikan diri dengan orang lain, menerima mereka dengan segala kekurangan dan keterbatasannya, bekerjasama dengan mereka dan menyukai mereka. Pada saat yang sama tanpa disadari Anda memancarkan pesona pribadi yang bisa membuat orang lain menyukai Anda.
Semoga bermanfaat !

Sabtu, 16 Agustus 2008

INTERNET SEKOLAH

Akses Internet Untuk Sekolah

Apakah internet
Internet segera akan menjadi barang biasa akan menjadi kebutuhan karena banyaknya manfaat yang dapat diperoleh. Begitu mudah informasi didapat oleh siapa saja yang dapat mengaksesnya. Namun demikian, bila tidak dijaga dan diarahkan, anak-anak sangat mungkin terimbas dampak negative informasi yang didapat dari internet

Bagi anak-anak awalnya internet itu merupakan sesuatu yang abstrak, dengan pendekatan dan upaya ketertarikan apa melihat, meniru, mencoba, permainan, tokoh idola, dongeng atau cerita, pengalaman khusus serta dunia luar lainnya dapat digunakan untuk belajar.

Pernahkan anda bayangkan sekian ratus ribu sekolah di Indonesia tersambung dengan internet. Bayangkan sebuah bangsa Indonesia yang dapat eksis berjaya karena mampu mengembangkan kemampuan otaknya, sehingga tidak lagi mengandalkan hanya kemampuan otot belaka.

Pentingnya Internet bagi Anak

Ada 7 potensi kemampuan individual anak yang perlu dikembangkan menurut Dr Howard Gardner
1. Kemampuan dasar kebahasaan
2. Kemampuan logika
3. Kemampuan visual
4. Kemampuan musik dan ritme
5. Kemampuan pengendalian dan perkembangan fisik
6. Kemampuan interpersonal
7. Kemampuan intrapersonal
Paling tidak ada 4 kemampuan yang dapat dikembangkan dengan melalui informasi di internet

INTERNET UNTUK PEMBELAJARAN

Mengajarkan internet

Mengajarkan adalah diawali dengan menyelami dunia mereka.
Orang dewasa kadang-kadang sulit dapat menerima tindakan anak-anak.
Buat mereka nyaman, ingat belajar kurang baik dalam suasana kecemasan apalagi ketakutan, yang biasanya oleh aturan jangan ini, jangan itu

Sifat internet
 Global tanpa batas
 Tersedia berbagai macam informasi
 Sarana komunikasi efektif, efisien, murah

PROGRAM UNTUK MENJELAJAH INTERNET

Internet Explorer
Bagian dari paket Window, akrab dengan aplikasi window lainnya, berbagai menu perintah didalamnya.
Start – Program – Internet Explorer
Atau klik ikon double atau aktivasi taskbar
Ketiga cara ini akan menghasilkan sama yaitu tampilnya Internet Browser
Ketik pada address situs yang akan dikunjungi missal www.detik.com , kemudian tekan enter atau klik go dst
Selamat menjelajah dengan klak-klik kotak atau judul hyperlink
Hyperlink adalah teks atau gambar yang jika diklik mengantar kita ke halaman atau situs internet lain. Ciri-cirinya adalah gambar telapak tangan dengan jari menunjuk

Ada beberapa alterntf agar penyambungan internet ke sekolah dapat ‘terjangkau’ sekolah. Barangkali yang cukup besar adalah invest awal. Tetapi seperti yang dikemukakan sdr Onno W Purbo ada kiat-kiat bagi sekolah yang berniat namun ada keterbatasan.

Langkah-langkah awal
1. Tot
2. Gunakan pola mendanai sendiri
3. Mulailah komputer sebagai alat bantu memperoleh pengetahuan,
4. Mulailah internet sebagai referensi pengetahuan.
5. Selanjutnya jadikan sarana pertukaran pengetahuan
6. Perkembangan lebih lanjut sesuaikan dengan kemampuan mengembangkan jaringan.

Bayangkan siswa diberi tugas mencari jawaban pekerjaan rumah di http://www.google.com dengan pertanyan siapakah Kartini, apakah Borobudur, ataupun berita kenegaraan hari ini dsb. Anda akan kaget dengan besarnya informasi yang diperoleh melalui internet, dan umumnya tidak terdapat dibuku cetak sekolah. Jangan kaget pula jika suatu ketika mereka akan lebih pandai mengakses daripada gurunya dalam memanfaatkan komputer dan jaringan internet. dan jangan kaget pula jika 2-4 tahun mendatang mereka akan pinter membuat artikel, buku menjadi produsen pengetahuan itu sendiri. Apalagi jika sekolah memberi nilai kredit untuk memotivasinya.
Berdasar pengalaman ada baiknya semua tugas siswa yang diberikan dikumpulkan dalam sebuah hardisk atau web sehingga mudah disharing pada siswa lain kapanpun. Hal ini juga memotivasi mereka untuk memproduk hasil yang baik.

Internet versus biaya
Cara yang paling sederhana adalah dengan membatasi aplikasi akses sehiga tidak tersambung terus menerus. Salah satu diantaranya adalah emailing tidak memerlukan sumbangan ke Internet dengan waktu yang lama. Skenrio dan kunci keberhasilannya adalah keberadaan komputer server sebagai penerima dan penyimpan sementara email sebelum atau sesudah tersambung internet. Jadi ketika online semua mail yang tersimpan di mail server eksternal dapat dikirim.
Aletrnatif lain adalah sebuah komputer dihubungkan Internet dengan seorang guru operator, murid berkerumun u melihat apa yang dilakukan guru. Biaya invest Rp 2 juta untuk komputer plus operasi Rp 10.000 per jam.
Alternaf lain adalah warnet sekolah . sebuah warnet sederhana berupa sebuah Local Area Network (LAN) dengan kotak Proxy yang mampu dial-up ke internet. dengan konfigurasi ini skill operator praktis minimal sekali. Yang dbutuhkan 20 PC Pentium II, sebuah proxy Router.
Yang biasanya menjadi momok adalah biaya telekomunikasi yang tinggi. Hal ini dapat ditekan dengan memasang mail server lokal sekolah dan memfokuskan pada kegiatan berbasis e-mail bukan web. Dengan adanya mail server lokal maka semua mail dapat dibaca secara lokal tanpa harus online. Online dapat ditekan hanya 30 menit s/d 4 jam per hari.
Untuk mewujudkan rencana seperti itu sekolah direkomendasikan didampingi konsultan yang dapat dilakukan secara bersama-sama sehingga efisien.

Semiga bermanfaat !



SEKOLAH ANDA MAU MEMBUAT WEBSITE ?


Saat ini perkembangan pendidikan sedang bergeliat, SMP, SMA, SMK, universitas bahkan TK dan Sekolah Dasar berlomba-lomba membuat website. Hal ini didorong juga dengan adanya perlombaan website sekolah oleh Depdiknas setiap tahunnya. Ditambah perhatian penuh dari Dinas Pendidikan di setiap daerah dalam memfasilitasi/membantu sekolah untuk mengimplementasikan IT untuk sekolah.Bagi anda guru atau penyelenggara pendidikan dapat menggunakan artikel ini untuk memulai menyusun proposal web sekolah.

Saya coba rangkumkan beberapa informasi yang diperlukan untuk pembuatan web sekolah. Proposal ini masih sangat sederhana, silahkan untuk ditambah disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing.

PROJECT PROPOSAL WEBSITE SEKOLAH

Mengapa Website PENTING?

1. Website Sekolah sarana komunikasi paling mudah dan murah antara staf pengajar, siswa, orang tua, alumni dan pihak-pihak yang terlibat dunia pendidikan.

2. Mempersiapkan sekolah dalam mengimbangi kemajuan teknologi internet.

APA yang dibutuhkan?

1. Informasi seputar sekolah dan kegiatannya.

2. Kesiapan mengelola website sehingga infomasi yang ditampilkan update.

INFORMASI apa yang diperlukan?

Informasi berikut dapat dalam bentuk brosur, pengumuman, surat edaran, photo untuk memudahkan merancang halaman web:

1. Profile Sekolah
Sejarah, Misi dan Visi, Struktur Organisasi, Dewan Sekolah)
2. Staf Pengajar
(Daftar Guru, Riwayat Pendidikan Guru, Prestasi Guru)
3. Program Kerja
(Program kerja, Kalender akademik semester ganjil dan genap)
4. Sarana
(Gedung, Perpus, Mushola, Kantin, Lap. Olahraga, Lab, dll)
5. Kegiatan
(OSIS, Pramuka, PMR, Pecinta Alam, Studi Tour, Keg. Tahunan, dll.)
6. Alumni
(Data Alumni, Informasi Alumni, Jadwal Reuni)
7. Kelas dan Jurusan Sekolah
(Struktur org, Jurusan, bahan belajar, panduan, infokelas, dll)
8. Galeri Photo
(Kumpulan photo seperti gedung, sarana, kegiatan, prestasi2, studi tour)

Bagaimana WAKTU pengerjaan website?

Penyusunan konsep website hari ke-2
Pengumpulan data (graphic, materi, teks, dll) hari ke-3
Perancangan konsep layout website hari ke-2
Presentasi Rancangan Web Hari ke-8
Pengerjaan Website
- Pengerjaan HTML dan script hari ke-4
- Pengeditan graphic/gambar hari ke-3
- Pengerjaan script PHP & MySQL hari ke-3
Presentasi Website Hari ke-18
Perbaikan website hari ke-2
Peluncuran dan promosi website Hari ke-20

Berapa BIAYA yang dibutuhkan?

Biaya yang dibutuhkan Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah)
Pihak sekolah mendapatkan:
1. Source code website (HTML, script, database).
2. Dokumentasi pemeliharaan website.
3. Hosting web dengan ukuran 20MB dan gratis selama setahun.
4. Domain sch.id
5. Email dengan ekstensi namasekolah.sch.id.
6. Training pengelola web.

Jika pihak sekolah ingin website dikelola oleh pihak ketiga, biaya perawatan dapat didiskusikan, biaya perawatan sekitar Rp. 100.000,- per bulan dan pihak sekolah akan mendapatkan update website kapan saja, konsultasi tentang pengembangan web
Okey, sementara itu
Semoga bermanfaat