Sabtu, 18 Oktober 2008

DESAIN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN



Implementasi pembelajaran berbasis multimedia, harus didukung oleh berbagai faktor agar dapat diterima dan dimanfaatkan oleh seluruh peserta didik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat mengimplementasikan teknologi ini dalam pembelajaran antara lain :

a. Cara belajar peerta didik
b. Karakteristik dan budaya personal dari populasi yang akan dijadikan target.
c. Karakteristik spesifik komponen multimnedia yang digunakan.
d. Kelebihan dan kelemahan dari tiap komponen (video, audio, animasi, grafis dan lain-lain)
e. Karakteristik materi yang disajikan.
f. Kebutuhan mengakomodasi berbagai model dalam belajar.
g. Pentingnya interaktivitas dan partisipasi aktif dari pengguna.
h. Ketersedianya suatu lingkungan belajar web-based application yang menunjang.
i. Proses belajar adalah suatu kontinuitas utuh.

Faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan saat perancangan sistem pembelajaran, beberapa tahapan analisis, terutama adalah analisis terhadap Front-end analysis yang menurut Owens dan Lee adalah sebagai berikut : 1) Audience analysis, 2) Technology analysi, 3) Situation analysis, 4) Task analysis, 5) Critical insident analysis, 6) Objective analysis, 7) Issue analysis, 8) Media analysis, 9) Extand data analysis, 10) Cost analysis
Beberapa tahapan dalam merancang sebuah struktur isi dari suatu sistem pembelajaran berbasis multimedia interaktif :

1. Jabarkan kontent ke dalam unit-unit materi, pengelompokan ini diketegorikan ke dalam enam jenis infromasi :

a. Konsep (ide atau definisi)
b. Proses (sistem atau ide yang terkait)
c. Prosedur (langkah-langkah dalam suatu proses)
d. Prisip (bimbingan, misi atau nilai-nilai)
e. Fakta (bagian tunggal dari informasi)
f. Sistem (entitas fisik dengan komponen operasional)

2. Petakan informasi dalam beberapa tahapan :
a. Buat outline pelajaran atau peta konsep
b. Rancanglah bagan alir (flowcahart) dari materi, flowchart ini dapat dikembangkan dalam dua model, yaitu :

1) Yang menggambarkan aliran proses pengaksesan materi ajar yang dapat dilakukan dalam suatu media berbasis multimedia.
2) Yang menjelaskan detail arsitektur sistem untuk setiap materi pelajaran yang akan dikembangkan.

Langkah yang dikembangkan oleh Tropin (2000), dalam bentuk proses perancangan multimedia, sebagaimana terlihat pada Tabel 1 berikut :

Analisis.
Dalam tahapan ini, pemilihan kurikulum, menjadi gerak awal dari serangkaian proses berikutnya. Bagian mana dari kurikulum tersebut yang berpeluang untuk dikembangkan dengan teknologi multimedia. Seorang instructional designer harus melakukan diagnosa bagian kurikulum yang sebaiknya disentuh oleh multimedia, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan bagaimana perbandingannya dengan format tradisional.




Proses Perancangan Multimedia


MUTIMEDIA DESIGN PROCESS

Stage (Issues and Decicions)
Instructional Design Role
1. Analysys Context vs. Content
a. Curriculum
b. Content
c. Performance objective
d. Learning objective
e. Enviroment
Diagnostic (team resource)
2. Teknology Selection Consulting ( team resource)
3. Development Strategy and
Process Strategic (active team role)
4. Design Build Test Design& Develop (major team role)



Pemilihan Teknologi

Tahapan menentukan teknologi apa yang akan digunakan untuk merealisir
kurikulum yang telah dipilih. Pemilihan produk ini, khusunya dilakukan untuk menentukan :
a. Antarmuka pengguna (the user interface)
b. Kapabilitas system (system capabilities)
c. Bagaimana siswa (learners) menggunakan dan belajar melakukan navigasi system
d. Bagaimana elemen-elemen program dan interaktivitas umum diintegrasikan, dengan link-link yang baik.
e. Aturan-atruran fasilitator, latihan, dukungan teknis dan adminitratornya
f. Penggunaan grafik
g. Penggunaan audio dan video

Pemilihan teknologi hardware dan software kelak akan menentukan stratetgi belajar apa yang bisa dan tidak bisa digunakan. Oleh karena itu guru harus menetukan semuanya itu berdasarkan isi dan target audien yang akan menggunakannya.

Strategi Pengembangan dan proses.
Berbagai tahapan pengembangan dan uji terhadap audiens diperlukan dalam pengembangan multimedia. Hal ini tidak hanya berhubungan dengan teknologi mana yang akan diuji, tetapi juga berhubungan dengan perancangan yang akan diuji sebelum digunakan.

Design/build/test.
Bagian ini, merupakan bagian proses yang dilakukan di laboratorium. Dalam proses ini harus diketahui bagaimana hubungan kontribusi dalam memproduksi suatu program. Karena sebaiknya instructional designer merupakan suatu tim, yang menjamin keteraksesan program oleh pengguna (learner).

Kesimpulan

1. Pegembangan model pembelajaaran berbasis teknologi informasi, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa.
2. Pengembangan multimedia memerlukan strategi yang disesuaikann dengan beberapa faktor yang akan menjadi pertimbangan, antara lain, mata pelajaran yang akan dikembangkan, siswa, dan model interaktif yang akan digunakan.
3. Dalam mengembangkan media pembelajaran, harus dipenuhi kriteria-kriteria sebagai media interaktif.
4. Pengembangan multimedia instructional, jauh lebih kompleks dibanding model tradisional.
5. Pengembangan model yang baik melibatkan guru sebagai instructional designer mulai dari merepresentasikan isi, siswa dan tujuan pembelajaran.


Sumber
Strategi Pengembangan Multimedia Instructional Design-
http://muhammadadri.wordpress.com


Tidak ada komentar: