Kamis, 30 Oktober 2008

Jika anda mencari

Baca blog saya yang lain disini

Bloger Indonesia
klik disini

Belajar ilmu computer silahkan
klik disini

Artiker tentang virus bisa dibaca
disini

Website pemerintah Kabupaten Banyumas
klik saja disini

Koran Republika ada
disini

Tip Cari Kerja Melalui Internet

Bagi anda yang mencoba mencari pekerjaan lewat internet, beberapa tip di bawah ini mudah-mudahan bermanfaat :
1. Pergunakanlah Search Engine yang berbeda-beda untuk memperoleh hasil yang variatif sesuai kebutuhan.
2. Pakailah keyword atau kata kunci yang bermacam ragam, seperti : Info lowongan,situs lowongan kerja, peluang kerja, lapangan kerja, di cari karyawan, perusahaan membutuhkan karyawan, dll

Anda dapat juga menambahkan nama kota di belakang keywords tadi,seperti : Lowongan kerja di Denpasar, Jakarta, Surabaya, Bandung,Palembang, Malang, Yogyakarta, Semarang, Padang, Banda Aceh, Banten,Tasikmalaya, Bogor, Ambon, Balikpapan,Bandar Lampung, BanjarMasin,Banyuwangi, Batam, Bekasi, Belawan, Bengkulu, Bim, Bireun, Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Bontang, Bukit tinggi, Cianjur,Cikampek, Cilacap, Cimahi, Cirebon, Depok, Dili, Dumai, Garut,Gorontalo, Gresik, Indramayu, Jambi, Jayapura, Jember, Jepara,Karawang, Kebumen, Kediri, Kendari, Kelaten, Kota Baru, Kuala Kapuan, Kudus, lhoksumawe, Lumajang, Luwuk, Madiun, Magelang, Malang, Manado,Mataram, Medan, Mojokerto, Palangkaraya, Palu, Pangkalanbun, Pare-pare,Pasuruan, Pekanbaru, Pematangsiantar, Ponorogo, Pontianak,Poso,Probolinggo,Pontianak, Purbalingga, Purwakarta, Purwokerto, Purworejo, Salatiga, Samarinda, Serang, Sidoarjo,Sigaraja, Singkawang, Situbondo,Subang, Sumedang, Sukabumi, Sumbawa, Sumenep, Pamekasan, Surakarta,Tangerang,Tanjung Balai, Tanjung Asahan, Tanjung Karang, TanjungPinang, Tegal, Tasikmalaya, Temanggung, Tebing Tinggi, Ternate, Tuban, TulungAgung, Ujung Pandang, Wonogiri, Wonosobo, Kalimantan, Sumatera, sulawesi, Jawa, Irian, Bali, Amerika, Hongkong, Kore, Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Kuwait,luar negeri indonesia dll

Jenis pekerjaan atau profesi, seperti : lowongan cpns, pegawai negeri, sopir,guru, pembantu rumah tangga, babby sitter, satpam, tukang las, tukang listrik, tukang kayu, pelaut, dokter, bidan, perawat, manager, sekretaris, humas, administrasi, penjaga malam, pramugari, teknisi, pilot, montir, bengkel, Penjaga Toko, resepsionis, Juru masak hotel, koki, operator mesin, tukang jahit, servis HP, dll

Tempat kerja atau nama instansi pun juga bisa anda tambahkan, seperti : Lowongan bekerja di rumah sakit, BUMN, Pegawai Bank, PLN, Departemen perhubungan, pertambangan, kehutanan, perkapalan, pelayaran, penerbangan, rumah makan, restoran, dll



Belajar melalui internet

Komunitas akademik dewasa ini mulai memanfaatkan jasa internet. Diskusi, pengiriman artikel, pemesanan buku, pengiriman data observasi, dan berbagai aktifitas lain dapat dilakukan dari sebuah PC yang terkoneksikan ke internet. Akses informasi dapat dilakukan kapan saja, siapa saja, di mana saja ini, telah memberikan kontribusi signifikan terhadap berkembangnya ilmu pengetahuan.

Perpustakaan merupakan sumber literatur utama bagi seorang peneliti untuk mengikuti perkembangan bidang yang ditekuninya. Sebagian besar waktu dihabiskan untuk membaca journal ilmiah, laporan penelitian, prosiding seminar, yang tersedia dalam bentuk buku, disimpan di perpustakaan. Hal yang paling sulit adalah bagaimana memilih informasi yang diperlukan di antara ribuan atau jutaan halaman yang tersedia, padahal waktu yang ada sangat terbatas.

Masalah ini dapat dipecahkan apabila journal, laporan, buku dan informasi lain yang dicari tersebut berada dalam format elektronik (misalnya format PDF, Word, postscript dsb.), sehingga dapat diakses online melalui internet. Misalnya situs journal IEEE (http://www.ieee.org), PubMed, dll. Dengan adanya sumber online, peneliti lebih mudah mencari literatur dan informasi terbaru dalam bidangnya.

Telah ada layanan rmudah memilih informasi online yang diperlukan, yaitu searching engine. Yang sangat populer adalah http://google.com dan http://yahoo.com. Situs searching engine lain seperti http://vivisimo.com memiliki kelebihan, dengan mengelompokkan hasil searching ke dalam beberapa group (cluster), menurut kata kunci pada situs tersebut. Tersedianya informasi di internet dan semakin canggihnya alat pencari, membuat siapapun lebih cepat mencari informasi yang diperlukannya.

Apakah sebenarnya efek kemudahan mendapatkan informasi di intenet ?
Salah satu penelitian menarik dilakukan oleh Steve Lawrence, yang dimuat di journal penelitian terkemuka Nature [2], memberikan kesimpulan bahwa frekuensi rujukan terhadap artikel yang dimuat online, lebih banyak daripada artikel yang dimuat secara offline.
Lawrence mengamati sekitar 120 ribu artikel ilmiah di bidang komputer, yang dipublikasikan dari tahun 1989 sampai 2000. Data menunjukkan bahwa artikel yang ditampilkan online rata-rata 7.03 kali dijadikan rujukan oleh penelitian lain, sedangkan artikel offline hanya sekitar 2.74. Fakta ini membuat Lawrence berkesimpulan, bahwa peningkatan kemampuan akses terhadap suatu paper meningkatkan kesempatan bagi peneliti lain untuk menemukan informasi yang diperlukan. Hal ini akan berdampak nyata pada berkembangnya suatu disiplin ilmu.

Contoh lain adalah tersedianya data hasil observasi di internet unatuk dapat dimiliki bersama. Misalnya sebagaimana yang lazim dilakukan dalam bidang bioinformatika. Bioinformatika merupakan bidang baru yang merupakan perkawinan antara biologi dan teknologi informasi. Dalam hal ini, istilah “teknologi informasi” tidak terbatas pada internet saja, melainkan pada proses pengolahan informasi secara umum. Dengan demikian aspek teknologi informasi dalam bioinformatika melibatkan juga teknologi database, pattern recognition, softcomputing, expert system, kecerdasan buatan, dsb. Dewasa ini, seiring dengan selesainya Human Genome Project, susunan DNA tubuh manusia telah dapat dipetakan. Dalam era post genome project ini minat penelitian ditujukan untuk menemukan fungsi dari gen pada tubuh manusia, dan aplikasinya pada dunia medis. Misalnya pemilihan terapi penyakit yang tepat bagi individu, yang sering disebut dengan tailormade medicine. Artikel ilmiah maupun data yang dipakai dalam penelitian tsb. umumnya tersedia secara online, dan dapat diakses oleh peneliti yang lain. Dengan demikian terbuka kesempatan bagi anggota komunitas bioinformatika yang lain untuk membahas dan menganalisa data sesuai dengan spesialisasi masing-masing. Hal ini turut mendorong ditemukannya metoda-metoda komputasi baru yang menjadi feedback positif bagi peneliti tersebut.

Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa meng-online-kan informasi memiliki beberapa manfaat penting, antara lain:
Artikel ilmiah yang dimuat secara online, memiliki potensi akses yang lebih besar dan lebih sering dipakai sebagai rujukan
Semakin luasnya kesempatan akses pada suatu informasi, pada gilirannya dapat memberikan feedback positif bagi pemilik awal informasi tersebut
Data dan informasi yang dimuat secara online dapat membantu akselerasi perkembangan suatu cabang ilmu pengetahuan baru.

Sabtu, 18 Oktober 2008

MENGENAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(CLASSROOM ACTION RESEARCH)

A. Pengertian
Penelitian Tindakan Kelas atau PTK yang semula diadopsi dari Classroom Action Research (CAR) merupakan salah satu penelitian yang dilaksanakan berbingkai upaya pemecahan masalah pembelajaran yang dihadapi guru. Dalam hal ini guru berupaya melakukan perbaikan proses pembelajaran dengan mencobakan ide gagasan guru dalam pembelajaran.

PTK dapat dilaksanakan secara individual ataupun bersama. Dalam PTK individual seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya sendiri, sedang dalam PTK bersama beberapa orang guru secara bersama sinergis merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi PTK di kelas masing-masing dan atau dilakukan terkoordinasi ataupun kunjungan antar kelas.


B. Karakteristik PTK
Sebagai penelitian inovativ PTK memeliki sejumlah karakteristik sebagai berikut :

Bersifat siklis, artinya PTK terlihat pengulangan atau siklis (perencanaan, pemberian tindakan, pengamatan dan refleksi), sebagai prosedur baku penelitian.
Bersifat longitudinal, artinya PTK harus berlangsung dalam jangka waktu tertentu (misalnya 2-3 bulan) secara kontinyu untuk memperoleh data yang diperlukan, bukan "sekali tembak" selesai pelaksanaannya.
Bersifat partikular-spesifik jadi tidak bermaksud melakukan generalisasi dalam rangka mendapatkan dalil-dalil. Hasilnyapun tidak untuk digenaralisasi meskipun mungkin diterapkan oleh orang lain dan ditempat lain yang konteksnya mirip.
Bersifat partisipatoris, dalam arti guru sebagai peneliti sekali gus pelaku perubahan dan sasaran yang perlu diubah. Ini berarti guru berperan ganda, yakni sebagai orang yang meneliti sekali gus yang diteliti pula.
Bersifat emik (bukan etik), artinya PTK memandang pembelajaran menurut sudut pandang orang dalam yang tidak berjarak dengan yang diteliti; bukan menurut sudut pandang orang luar yang berjarak dengan hal yang diteliti.
Bersifat kaloboratif atau kooperatif, artinya dalam pelaksanaan PTK selalu terjadi kerja sama atau kerja bersama antara peneliti (guru) dan pihak lain demi keabsahan dan tercapainya tujuan penelitian.
Bersifat kasuistik, artinya PTK menggarap kasus-kasus spesifik atau tertentu dalam pembelajaran yang sifatnya nyata dan terjangkau oleh guru; menggarap masalah-masalah besar.
Menggunakan konteks alamiah kelas, artinya kelas sebagai ajang pelaksanaan PTK tidak perlu dimanipulasi dan atau direkayasa demi kebutuhan, kepentingan dan tercapainya tujuan penelitian.
Mengutamakan adanya kecukupan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian, bukan kerepresentasifan (keterwakilan jumlah) sampel secara kuantitatif. Sebab itu, PTK hanya menuntut penggunaan statistik yang sederhana, bukan yang rumit.
Bermaksud mengubah kenyataan, dan situasi pembelajaran menjadi lebih baik dan memenuhi harapan, bukan bermaksud membangun teori dan menguji hipotesis.

C. Perbedaan PTK dengan penelitian formal lainnya
Perbedaan antara penelitian formal dengan classroom action research disajikan dalam tabel berikut.

Penelitian Formal Penelitian Tindakan Kelas
Dilakukan oleh orang lain Dilakukan oleh guru/
Sampel harus representatif Kerepresentatifan sampel tidak diperhatikan
Instrumen harus valid dan reliabel Instrumen yang valid dan reliabel tidak diperhatikan
Menuntut penggunaan analisis statistik Tidak diperlukan analisis statistik yang rumit
Mempersyaratkan hipotesis Tidak selalu menggunakan hipotesis
Mengembangkan teori Memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung



D. Tujuan PTK
Secara umum PTK yang dilaksanakan oleh seorang guru mempunyai tujuan sebagai berikut :

Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.
Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu.
Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya.
Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran (misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.
Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru.
Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.
Manfaat PTK
Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat menjadi bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan, antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah.
Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan guru. Hal ini telah ikut mendukung professionalisme dan karir guru.
Mampu mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar-guru dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini memperkuat dan relevansi pembelajaran bagi kebutuhan siswa.
Dapat memupuk dan meningkatkan keterlibatan , kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan guru. Hasil belajar siswa pun dapat meningkatkan.
Dapat mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman, menyenangkan, dan melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.


E. Prosedur Pelaksanaan PTK
Seorang guru yang akan melaksanakan PTK agar lebih bermanfaat, bersifat ilmiah dan dapat diakui diharapkan melalui prosedur yang direkomendasikan sbb. :

1. Menyusun proposal PTK. Dalam kegiatan ini perlu dilakukan kegiatan pokok, yaitu; (1) mendeskripsikan dan menemukan masalah PTK dengan berbagai metode atau cara, (2) menentukan cara pemecahan masalah PTK dengan pendekatan, strategi, media, atau kiat tertentu, (3) memilih dan merumuskan masalah PTK baik berupa pertanyaan atau pernyataan sesuai dengan masalah dan cara pemecahannya, (4) menetapkan tujuan pelaksanaan PTK sesuai dengan masalah yang ditetapkan, (5) memilih dan menyusun persfektif, konsep, dan perbandingan yang akan mendukung dan melandasi pelaksanaan PTK, (6) menyusun siklus-siklus yang berisi rencana-rencana tindakan yang diyakini dapat memecahkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, (7) menetapkan cara mengumpulkan data sekaligus menyusun instrumen yang diperlukan untuk menjaring data PTK, (8) menetapkan dan menyusun cara-cara analisis data PTK.

2. Melasanakan siklus yaitu perlakuan (tindakan) secara berulang di dalam kelas. Dalam kegiatan ini diterapkan rencana tindakan yang telah disusun dengan variasi tertentu sesuai dengan kondisi kelas. Selama pelaksanaan tindakan dalam siklus dilakukan pula pengamatan dan refleksi. baik pelaksanaan tindakan, pengamatan maupun refleksi dapat dilakukan secara beiringan, bahkan bersamaan. Semua hal yang berkaitan dengan hal diatas perlu dikumpulkan dengan sebaik-baiknya.

3. Menganalisis data yang telah dikumpulkan baik data tahap perencanaan, pelaksnaan tindakan, pengamatan, maupun refleksi. Analisis data ini harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Hasil analisis data ini dipaparkan sebagai hasil PTK. Setelah itu, perlu dibuat kesimpulan dan rumusan saran.

4. Menulis laporan PTK, yang dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan menganalisis data. Dalam kegiatan ini pertama-tama perlu ditulis paparan hasil-hasil PTK. Paparan hasil PTK ini disatukan dengan deskripsi masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep atau teoritis. Inilah laporan PTK.

Demikianlah secara umum pengenalan tentang PTK, bagi anda yang mau mencoba melakukan PTK, semoga berhasil.

Sumber :
http://pakguruonline.pendidikan.net

INFORMASI ONLINE


Komunitas akademik dewasa ini mulai memanfaatkan jasa internet. Diskusi, pengiriman artikel, pemesanan buku, pengiriman data observasi, dan berbagai aktifitas lain dapat dilakukan dari sebuah PC yang terkoneksikan ke internet. Akses informasi dapat dilakukan kapan saja, siapa saja, di mana saja ini, telah memberikan kontribusi signifikan terhadap berkembangnya ilmu pengetahuan.

Perpustakaan merupakan sumber literatur utama bagi seorang peneliti untuk mengikuti perkembangan bidang yang ditekuninya. Sebagian besar waktu dihabiskan untuk membaca journal ilmiah, laporan penelitian, prosiding seminar, yang tersedia dalam bentuk buku, disimpan di perpustakaan. Hal yang paling sulit adalah bagaimana memilih informasi yang diperlukan di antara ribuan atau jutaan halaman yang tersedia, padahal waktu yang ada sangat terbatas.

Masalah ini dapat dipecahkan apabila journal, laporan, buku dan informasi lain yang dicari tersebut berada dalam format elektronik (misalnya format PDF, Word, postscript dsb.), sehingga dapat diakses online melalui internet. Misalnya situs journal IEEE (http://www.ieee.org), PubMed, dll. Dengan adanya sumber online, peneliti lebih mudah mencari literatur dan informasi terbaru dalam bidangnya.

Telah ada layanan rmudah memilih informasi online yang diperlukan, yaitu searching engine. Yang sangat populer adalah http://google.com dan http://yahoo.com. Situs searching engine lain seperti http://vivisimo.com memiliki kelebihan, dengan mengelompokkan hasil searching ke dalam beberapa group (cluster), menurut kata kunci pada situs tersebut. Tersedianya informasi di internet dan semakin canggihnya alat pencari, membuat siapapun lebih cepat mencari informasi yang diperlukannya.

Apakah sebenarnya efek kemudahan mendapatkan informasi di intenet ?
Salah satu penelitian menarik dilakukan oleh Steve Lawrence, yang dimuat di journal penelitian terkemuka Nature [2], memberikan kesimpulan bahwa frekuensi rujukan terhadap artikel yang dimuat online, lebih banyak daripada artikel yang dimuat secara offline.
Lawrence mengamati sekitar 120 ribu artikel ilmiah di bidang komputer, yang dipublikasikan dari tahun 1989 sampai 2000. Data menunjukkan bahwa artikel yang ditampilkan online rata-rata 7.03 kali dijadikan rujukan oleh penelitian lain, sedangkan artikel offline hanya sekitar 2.74. Fakta ini membuat Lawrence berkesimpulan, bahwa peningkatan kemampuan akses terhadap suatu paper meningkatkan kesempatan bagi peneliti lain untuk menemukan informasi yang diperlukan. Hal ini akan berdampak nyata pada berkembangnya suatu disiplin ilmu.

Contoh lain adalah tersedianya data hasil observasi di internet unatuk dapat dimiliki bersama. Misalnya sebagaimana yang lazim dilakukan dalam bidang bioinformatika. Bioinformatika merupakan bidang baru yang merupakan perkawinan antara biologi dan teknologi informasi. Dalam hal ini, istilah “teknologi informasi” tidak terbatas pada internet saja, melainkan pada proses pengolahan informasi secara umum. Dengan demikian aspek teknologi informasi dalam bioinformatika melibatkan juga teknologi database, pattern recognition, softcomputing, expert system, kecerdasan buatan, dsb. Dewasa ini, seiring dengan selesainya Human Genome Project, susunan DNA tubuh manusia telah dapat dipetakan. Dalam era post genome project ini minat penelitian ditujukan untuk menemukan fungsi dari gen pada tubuh manusia, dan aplikasinya pada dunia medis. Misalnya pemilihan terapi penyakit yang tepat bagi individu, yang sering disebut dengan tailormade medicine. Artikel ilmiah maupun data yang dipakai dalam penelitian tsb. umumnya tersedia secara online, dan dapat diakses oleh peneliti yang lain. Dengan demikian terbuka kesempatan bagi anggota komunitas bioinformatika yang lain untuk membahas dan menganalisa data sesuai dengan spesialisasi masing-masing. Hal ini turut mendorong ditemukannya metoda-metoda komputasi baru yang menjadi feedback positif bagi peneliti tersebut.

Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa meng-online-kan informasi memiliki beberapa manfaat penting, antara lain:
Artikel ilmiah yang dimuat secara online, memiliki potensi akses yang lebih besar dan lebih sering dipakai sebagai rujukan
Semakin luasnya kesempatan akses pada suatu informasi, pada gilirannya dapat memberikan feedback positif bagi pemilik awal informasi tersebut
Data dan informasi yang dimuat secara online dapat membantu akselerasi perkembangan suatu cabang ilmu pengetahuan baru.

DESAIN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN



Implementasi pembelajaran berbasis multimedia, harus didukung oleh berbagai faktor agar dapat diterima dan dimanfaatkan oleh seluruh peserta didik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat mengimplementasikan teknologi ini dalam pembelajaran antara lain :

a. Cara belajar peerta didik
b. Karakteristik dan budaya personal dari populasi yang akan dijadikan target.
c. Karakteristik spesifik komponen multimnedia yang digunakan.
d. Kelebihan dan kelemahan dari tiap komponen (video, audio, animasi, grafis dan lain-lain)
e. Karakteristik materi yang disajikan.
f. Kebutuhan mengakomodasi berbagai model dalam belajar.
g. Pentingnya interaktivitas dan partisipasi aktif dari pengguna.
h. Ketersedianya suatu lingkungan belajar web-based application yang menunjang.
i. Proses belajar adalah suatu kontinuitas utuh.

Faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan saat perancangan sistem pembelajaran, beberapa tahapan analisis, terutama adalah analisis terhadap Front-end analysis yang menurut Owens dan Lee adalah sebagai berikut : 1) Audience analysis, 2) Technology analysi, 3) Situation analysis, 4) Task analysis, 5) Critical insident analysis, 6) Objective analysis, 7) Issue analysis, 8) Media analysis, 9) Extand data analysis, 10) Cost analysis
Beberapa tahapan dalam merancang sebuah struktur isi dari suatu sistem pembelajaran berbasis multimedia interaktif :

1. Jabarkan kontent ke dalam unit-unit materi, pengelompokan ini diketegorikan ke dalam enam jenis infromasi :

a. Konsep (ide atau definisi)
b. Proses (sistem atau ide yang terkait)
c. Prosedur (langkah-langkah dalam suatu proses)
d. Prisip (bimbingan, misi atau nilai-nilai)
e. Fakta (bagian tunggal dari informasi)
f. Sistem (entitas fisik dengan komponen operasional)

2. Petakan informasi dalam beberapa tahapan :
a. Buat outline pelajaran atau peta konsep
b. Rancanglah bagan alir (flowcahart) dari materi, flowchart ini dapat dikembangkan dalam dua model, yaitu :

1) Yang menggambarkan aliran proses pengaksesan materi ajar yang dapat dilakukan dalam suatu media berbasis multimedia.
2) Yang menjelaskan detail arsitektur sistem untuk setiap materi pelajaran yang akan dikembangkan.

Langkah yang dikembangkan oleh Tropin (2000), dalam bentuk proses perancangan multimedia, sebagaimana terlihat pada Tabel 1 berikut :

Analisis.
Dalam tahapan ini, pemilihan kurikulum, menjadi gerak awal dari serangkaian proses berikutnya. Bagian mana dari kurikulum tersebut yang berpeluang untuk dikembangkan dengan teknologi multimedia. Seorang instructional designer harus melakukan diagnosa bagian kurikulum yang sebaiknya disentuh oleh multimedia, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan bagaimana perbandingannya dengan format tradisional.




Proses Perancangan Multimedia


MUTIMEDIA DESIGN PROCESS

Stage (Issues and Decicions)
Instructional Design Role
1. Analysys Context vs. Content
a. Curriculum
b. Content
c. Performance objective
d. Learning objective
e. Enviroment
Diagnostic (team resource)
2. Teknology Selection Consulting ( team resource)
3. Development Strategy and
Process Strategic (active team role)
4. Design Build Test Design& Develop (major team role)



Pemilihan Teknologi

Tahapan menentukan teknologi apa yang akan digunakan untuk merealisir
kurikulum yang telah dipilih. Pemilihan produk ini, khusunya dilakukan untuk menentukan :
a. Antarmuka pengguna (the user interface)
b. Kapabilitas system (system capabilities)
c. Bagaimana siswa (learners) menggunakan dan belajar melakukan navigasi system
d. Bagaimana elemen-elemen program dan interaktivitas umum diintegrasikan, dengan link-link yang baik.
e. Aturan-atruran fasilitator, latihan, dukungan teknis dan adminitratornya
f. Penggunaan grafik
g. Penggunaan audio dan video

Pemilihan teknologi hardware dan software kelak akan menentukan stratetgi belajar apa yang bisa dan tidak bisa digunakan. Oleh karena itu guru harus menetukan semuanya itu berdasarkan isi dan target audien yang akan menggunakannya.

Strategi Pengembangan dan proses.
Berbagai tahapan pengembangan dan uji terhadap audiens diperlukan dalam pengembangan multimedia. Hal ini tidak hanya berhubungan dengan teknologi mana yang akan diuji, tetapi juga berhubungan dengan perancangan yang akan diuji sebelum digunakan.

Design/build/test.
Bagian ini, merupakan bagian proses yang dilakukan di laboratorium. Dalam proses ini harus diketahui bagaimana hubungan kontribusi dalam memproduksi suatu program. Karena sebaiknya instructional designer merupakan suatu tim, yang menjamin keteraksesan program oleh pengguna (learner).

Kesimpulan

1. Pegembangan model pembelajaaran berbasis teknologi informasi, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa.
2. Pengembangan multimedia memerlukan strategi yang disesuaikann dengan beberapa faktor yang akan menjadi pertimbangan, antara lain, mata pelajaran yang akan dikembangkan, siswa, dan model interaktif yang akan digunakan.
3. Dalam mengembangkan media pembelajaran, harus dipenuhi kriteria-kriteria sebagai media interaktif.
4. Pengembangan multimedia instructional, jauh lebih kompleks dibanding model tradisional.
5. Pengembangan model yang baik melibatkan guru sebagai instructional designer mulai dari merepresentasikan isi, siswa dan tujuan pembelajaran.


Sumber
Strategi Pengembangan Multimedia Instructional Design-
http://muhammadadri.wordpress.com