Rabu, 14 Juli 2010

PERMEN UN 2011

Telah dirilis Permendiknas Tentang Pedoman UN SMP SMA SMK Tahun 2011 Ada 2 permen yang telah dirilis silahkan bisa down load a. Pedoman Pelaksanaan ( Permen 46 Th. 2010 ) b. Kriteria Kelulusan ( Permen 45 Th. 2010 ) Untuk download silahkan masuk di halaman Klipping. Semoga bermanfaat BAGAIMANA CEK SERTIFIKASI Bagaimana anda mengecek SK Sertifikasi Guru Beberapa hari ini rekan-rekan guru berjubel di kantor Dinas Pendidikan. Mereka perlu melengkapi blangko daftar nominasi seritifikasi. Ribet memang pengalihan anggaran semula penyaluran tunjangan sertifikasi langsung dari pusat ke rekening masing-masing, menjadi lewat keuangan daerah. Sementara kualitas sumber daya di daerah untuk menangani hal tersebut masih belum optimal. Komitmen pelayanan mereka juga masih dipertanyakan, jadilah keluh kesah rekan-rekan sebagai pihak yang seharusnya menerima pelayanan. Kementerian Pendidikan Nasional melalui Situsnya telah launching aplikasi pencarian informasi tentang telah terbitnya SK tersebut. Hal ini memudahkan bagi rekan-rekan guru yang berada di daerah untuk mengecek SK Sertifikasi Tunjangan profesi. Bagi rekan-rekan guru apabila memang SKnya sudah terbit akan muncul informasinya yang dapat dicek. Caranya : Anda masuk ke situs Kementerian Pendidikan Nasional atau klik disini. Atau langsung klik http://sk.sertifikasiguru.org/ Selanjutnya anda tinggal memasukan data kriteria dan identitas. Identitas yang dibutuhkan adalah nomor peserta sertifikasi atau NUPTK. Semoga bemanfaat !!!

Daftar file yang mungkin anda butuhkan dapat didownload dengan klik disini


Sabtu, 26 Juni 2010

Mengetahui NUPTK tidak sulit

Bagaimana caranya untuk mengetahui NUPTK, dimana mencarinya
NUPTK saya si ...... berapa
Aduh saya lupa NUPTKnya
NUPTK saya ada di flashdisk, ketinggalan
Wah ... catatan NUPTK saya ketlingsut

Pertanyaan-pertanyaan ini sering sekali muncul, tak perlu repot. Memang NUPTK kalau sedang dibutuhkan dicari sulit. Padahal NUPTK merupakan identitas tenaga pendidik maupun kependidikan. Bagi teman-teman silahkan ikuti petunjuknya :
Di bagian side bar blog ini ada Menu Blog : Kliping, klik saja. Selanjutnya cari file untuk mencari NUPTK.
File-file lain juga mungkin bermanfaat.
Atau
Download browsernya disini

Jumat, 19 Maret 2010

Pengaturan Kembali Kenaikan Jabatan Guru

Permen PAN No 16 Tahun 2009 telah terbit. Tonggak baru bagi pendidikan di Indonesia ingin dibangun melalui komponen guru. Satu paket dari kebijakan yang dimaksud untuk memperbaiki profesionalime guru sekaligus dengan tunjangan kesejahteraannya serta upaya peningkatan martabatnya.
Paket tersebut kalau disimak meliputi :
1. Peningkatan mutu pendidikan guru di LPTK dengan penambahan Program Pendidikan Sertifikasi 1 tahun
2. Seleksi masa percobaan menjadi guru selama 1 tahun sebelum lolos menjadi guru PNS yang dikenal dengan Program Induksi

3. Progam Inservice dan onservice training selama menjabat melalui antara lain optimalisasi fungsi KKG/MGMP
4. Perbaikan penghasilan guru melalui tunjangan sertifikasi dan kemaslahatan lainnya.

Semua paket tersebut menuju guru professional, guru bermartabat dan guru sejahtera.
Semoga !

Bagi guru yang ingin lebih jauh menyimak naskah :
- Permen Pan No 16 Tahun 2009
- Lampiran 1
- Lampiran 2,3,4

- Lampiran 5

- POS dan SOP KKG/MGMP

- Pedoman Umum Jabatan Fungsional Guru

Semua bisa didownload melalui halaman Klipping blog ini.

Semoga bermanfaat!

Kamis, 04 Februari 2010

Pendapat Anak tentang Guru

Pendapat Anak Tentang Guru yang Baik
Beberapa waktu yang lalu Program Pendidikan dan Pengembangan Anak (MOE-UNICEF 2001-2005 China) mempromosikan lingkungan ramah anak untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan semua anak usia sekolah dapat tumbuh dan belajar di lingkungan yang aman, ramah dan tidak diskriminatif. Hasilnya cukupp menarik untuk disimak. Barangkali dapat merupakan referensi bagi kita semua.
Guru adalah faktor kunci bagi pewujudan sekolah ramah anak (SRA) dengan cara membantu meningkatkan minat anak-anak dalam pembelajaran, partisipasi dan pengungkapan pendapat.

Ibu guru Gao seperti ibu bagiku. Dia mendengar semua masalah dan keluh kesah kami serta membantu kami menyelesaikan masalah” komentar Zhang Qi, seorang siswa kelas 4
Sementara itu Akademi Ilmu Sains Beijing telah mengundang anak-anak China untuk mengungkapkan pendapat mereka tentang guru ideal. Ada 4.000 lebih anak-anak dari seluruh China telah memberi tanggapan, lewat kata-kata, gambar, pesan yang dengan jelas menggemakan semangat Konvensi PBB tentang Hak Anak. Mungkin inilah waktunya bagi orang dewasa untuk mulai mendengar anak-anak, mendengar apa kata mereka mengenai hal-hal yang mempengaruhi mereka.

“Guru Shan selalu melucu dalam kelas menulis kami dan membuat kami sangat tertarik dalam pelajaran itu. Tanpa saya sadari, saya jadi sangat suka menulis dan secara bertahap, saya mempelajari beberapa trik untuk menulis dengan baik.”ujar Shi Yujing, Kelas 5
Anak-anak di Cina, melalui tulisan dan gambar mereka, mengungkapkan bahwa mereka ingin para guru menghormati harga diri siswa, sensitif terhadap kondisi emosi mereka, memberi kebebasan mengekspresikan diri dan bersikap adil pada semua anak apapun latar belakang, gender, kemampuan, dan ciri-ciri individual lainnya. Sebagian besar anak memimpikan guru-guru yang penyayang dan perhatian!
Selama ini definisi guru yang baik selalu diuji melalui para pendidik, administrasi pendidikan, dan para guru sendiri. Pemerintah, pakar dan orang-orang yang berkompeten serta masyarakat dan media juga banyak memiliki haparapan mereka masing-masing. Akan tetapi, belum banyak orang bertanya kepada anak-anak sebagai penerima layanan utama pendidikan, apa pendapat mereka mengenai hal ini.

Padahal merupakan kenyataan bahwa anak-anaklah yang merupakan alasan pertama munculnya profesi guru dan melalui mereka pulalah profesi ini mendapat nilai yang berharga. Buku yang berisi pendapat anak dalam cerita dan gambar-gambar dapat berguna bagi guru dan pelatih guru sebagai katalis refleksi diri. Buku tersebut juga dapat digunakan dalam kelompok-kelompok belajar untuk memotivasi dan membantu para guru bersama-sama merefleksikan diri dan mencari cara mencapai standar yang diinginkan anak-anak pada mereka. Sangat penting bahwa ungkapan jujur anak-anak menginspirasi dan memotivasi para guru untuk mengembangkan tingkat tanggapan guru pada kebutuhan siswa.
Dia memperlakukan tiap siswa dengan setara. Dalam kebaikan hatinya, dia tidak pernah memihak. Sebagai murid, ini adalah hal yang paling berharga tentang guru… Dalam kelas guru Chen, kami merasa santai dan hidup (bersemangat). Dia selalu “tanpa sengaja” mengajukan pertanyaan atau membuat kesalahan agar kami dapat membetulkannya. Jika kami mengatakan sesuatu yang salah, tidak menyalahkan kami. Dia bahkan akan berkata sambil tersenyum: “Kesalahan Bagus! Kesalahan membantu kami menemukan masalah-masalah". Tidak seberapa lama kemudian, bahkan siswa yang paling pemalu mau mengangkat tangan dan menjawab pertanyaannya.” ujar Tang Yiyi, seorang siswa kelas 4
Di Pakistan, sebuah ulasan mengenai “apa yang membuat seorang guru dinilai baik” juga dilakukan dengan bantuan Save the Children-UK (2001). Tidak hanya murid, tapi juga orangtua dan para guru juga ditanyai pendapat mereka tentang seorang guru yang baik. Ulasan itu menunjukkan bahwa guru yang baik merupakan hasil kombinasi sejumlah faktor, termasuk pendidikan dan pelatihan, kompetensi dan pengawasan serta dukungan kepala sekolah dan guru.
Guru kami tahu nama tiap anak” Kata serang anak laki-laki dari Peshawar
Dia menjelaskan pelajaran di papan tulis. Jika seseorang tidak paham, dia akan mendudukan anak itu disebelahnya dan menjelaskan lagi pelajaran itu.”Anak perempuan dari Kasur
Dia menghormati anak-anak, dia selalu memanggil mereka ‘aap’” (‘aap’ ~ bentuk sopan ‘kamu’) tanggap seoraang anak perempuan dari Lahore
Guru kami selalu memperhatikan tiap anak ketika mengajar.”kata anak laki-laki lain dari Haripur
Guru yang mampu menangani hukuman dan manajemen kelas dalam cara yang positif sering disebut sebagai karakteristik guru yang baik. Manajemen kelas mengacu pada perilaku guru yang memfasilitasi belajar-mengajar. Manajemen kelas ini sangat penting terutama dalam penanganan kelas besar, pengajaran lebih dari 1 kelas secara simultan, berhubungan dengan anak-anak yang pandai, nakal, pemalu dan lemah. ‘Bagaimana guru yang baik itu’ menggunakan wawancara, diskusi kelompok, bermain peran dan gambar dalam mengumpulkan pendapat anak-anak tentang guru.
Saya mengajar mata pelajaran yang berbeda-beda dengan cara yang berbeda-beda pula. Misalnya, saya mengajar bahasa Urdu seperti cerita. Pertama-tama, saya membaca lalu anak-anak memerankan pelajaran. Saya memberi tiap anak kesempatan membaca tiap hari, dan puisi-puisi dilagukan.” Ujar Guru wanita Peshawar

Ulasan tersebut menunjukkan dengan jelas beberapa karakteristik guru yang baik. Guru yang baik pada dasarnya adalah manusia yang baik. Mereka memiliki kepribadian penyayang, baik, hangat, sabar, tegas, luwes dalam perilaku, bekerja keras, serta berkomitmen pada pekerjaan mereka. Ternyata pusat perhatian mereka bukanlah pada buku teks atau kurikulum, tetapi pada anak! Mereka sangat menyadari beragamnya cara anak-anak belajar, perbedaan antar anak-anak dan pentingnya metode beragam untuk mendorong siswa mampu belajar. Anak-anak yang belajar dengan guru semacam itu tidak perlu lagi mengeluarkan uang tambahan untuk mengikuti les sepulang sekolah.
Semoga bermanfaat.

Sumber : “Anak-anak menentukan kualitas yang menjadikan seorang guru baik” (UNICEF, Cina, 2004) dan “Apa yang menjadikan seorang guru baik” (Save the Children UK, Pakistan, 2001).
Baca juga artikel lain :

Jumat, 22 Januari 2010

APA ISI KEGIATAN MGMP

Beberapa rekan guru dan pengurus KKG/MGMP masih banyak yang mempertanyakan program kegiatan KKG/MGMP. Banyak pula yang masih tenggelan dalam kegiatan rutin, sehingga esensi KKG/MGMP itu sendiri menjadi kabur. Ada baiknya disimak apa dan bagaimana mengelola program KKG/MGMP sesuai dengan SOP KKG/MGMP.

Program
Program KKG atau MGMP pada dasarnya merupakan bagian utama dalam pengembangan KKG atau MGMP. Program tersebut harus selalu merujuk pada usaha peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru.

Untuk itu setiap program dan kegiatan KKG atau MGMP diharapkan memiliki kerangka program yang mencakup hal‐hal sebagai berikut:

1. Kerangka dasar dan struktur program kegiatan KKG atau MGMP
Kerangka dasar program kegiatan KKG atau MGMP merujuk kepada pencapaian empat kompetensi guru, yaitu
- kompetensi profesional,
- kompetensi pedagogik,
- kompetensi sosial, dan
- kompetensi kepribadian.

2. Struktur Program
Struktur program kegiatan KKG atau MGMP terdiri dari program umum, program inti/pokok, dan program penunjang dengan uraian sebagai berikut.

a. Program umum adalah program yang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada guru tentang kebijakan‐kebijakan pendidikan di tingkat daerah sampai pusat, seperti kebijakan terkait dengan pengembangan profesionalisme guru.
b. Program inti adalah program‐program utama yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas kompetensi dan profesionalisme guru. Program inti dapat dikelompokkan ke dalam program rutin dan program pengembangan.


1) Program rutin terdiri dari:
a) Diskusi permasalahan pembelajaran.
b) Penyusunan dan pengembangan silabus, program semester, dan rencana program
pembelajaran.
c) Analisis kurikulum
d) Penyusunan laporan hasil belajar siswa.
e) Pendalaman materi.
f) Pelatihan terkait dengan penguasaan materi yang mendukung tugas mengajar.
g) Pembahasan materi dan pemantapan menghadapi Ujian Nasional dan Ujian Sekolah


2) Program pengembangan dapat dipilih sekurangkurangnya lima dari kegiatan‐kegiatan berikut.
a) Penelitian, diantaranya Penelitian Tindakan Kelas/Studi Kasus.
b) Penulisan Karya Ilmiah.
c) Seminar, lokakarya, kolokium (paparan hasil penelitian), dan diskusi panel.
d) Pendidikan dan pelatihan berjenjang (diklat berjenjang).
e) Penerbitan jurnal dan buletin KKG atau MGMP.
f) Penyusunan dan pengembangan website KKG atau MGMP.
g) Kompetisi kinerja guru.
h) Pendampingan pelaksanaan tugas guru oleh pembimbing/tutor/ instruktur/ fasilitator di
KKG atau MGMP.
i) Lesson study (suatu pengkajian praktik pembelajaran yang memiliki tiga komponen yaitu
plan, do, see yang dalam pelaksanaannya harus terjadi kolaborasi antara pakar, guru
pelaksana, dan guru mitra).
j) Profesional Learning Community (komunitas belajar profesional)
k) TIPD (Teachers International Profesional Development)
l) Global Gateaway
m) Program lain yang sesuai dengan kebutuhan setempat.


c. Program penunjang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan peserta KKG atau MGMP dengan materi‐materi yang bersifat penunjang seperti bahasa asing, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dll.
Demikian beberapa catatan untuk diskusi teman-teman KKG/MGMP, semoga bermanfaat !
---------Sumber : SOP KKG MGMP, 2009

Rabu, 20 Januari 2010

6 Langkah utama Model Belajar Guru

Beberapa waktu lalu diekspose tentang apa itu bermutu. Kali ini dicoba kenalkan Enam langkah utama Model Belajar guru dalam KKG/MGMP BERMUTU yang dilakukan dalam 6 langkah utama sebagai berikut.

Langkah 1: Kajian Pembelajaran
Pada tahap ini guru mengobservasi proses pembelajaran dari 3 aspek, yaitu: kurikulum, bidang studi, dan praktek pembelajar-an.
a. Kurikulum: Apakah guru sudah memahami KTSP, mengembangkan silabus, memahami perbedaan
standar kompetensi dan kompetensi dasar? Apakah guru sudah membuat RPP dengan benar, mampu membuat lembar kerja siswa, membuat soal untuk mengukur pencapaian hasil belajar dengan benar?
b. Bidang Studi: Adakah kesalahan konsep yang disampaikan guru, apakah strategi guru sudah tepat, apakah ada cara lain untuk mengajarkan suatu topik, apakah guru menguasai konsep untuk memberi contoh penerapan konsep pada konteks yang berbeda?
c. Praktek Mengajar: Bagaimana sikap guru terhadap siswa yang berbeda-beda keaktifannya, apakah sudah menerapkan PAKEM, memanfaatkan media belajar dengan tepat, sudah mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan tepat sehingga siswa terpacu untuk berpikir secara analitis?
Hasil observasi dituliskan guru dalam bentuk studi kasus. Laporan observasi dianalisis sampai pada akhirnya dapat disimpulkan masalah-masalah yang muncul dalam proses belajar mengajar. Masalah-masalah itu perlu diseleksi dan diidentifikasi sebagai fokus dari langkah selanjutnya, yaitu penelitian tindakan kelas.
Selain mengidentifikasi guru diharap dapat menyimpulkan pentingnya pelaksanaan PTK untuk perbaikan proses belajar mengajar.

Langkah 2: Identifikasi Masalah dan Perencanaan Tindakan
Bagaimana mengidentifikasi masalah yang potensial untuk dijadikan fokus ptk? Ragam masalah yang potensial untuk menjadi fokus ptk, antara lain kestrategisan dan otentifikasi dalam pembelajaran sehari-hari. Cakupan masalahnya sesuai dengan kemampuan guru.
Berikut ini beberapa contoh masalah yang potensial untuk menjadi fokus ptk.
a. Siswa kurang aktif dalam kegiatan diskusi.
b. Rendahnya motivasi siswa dalam belajar.
c. Siswa kurang mampu mengerjakan latihan.
d. Rendahnya kemampuan dan keberanian siswa mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat dalam proses pembelajaran.
e. Rendahnya kemampuan siswa mengerjakan soal-soal cerita pada pelajaran matematika.
f. Sulitnya siswa mengenal dan memahami peta buta dalam pelajaran IPS.
g. Rendahnya kemampuan siswa kelas satu dalam mengenal huruf.
h. Rendahnya kemampuan siswa dalam mengarang.

Identifikasi masalah berguna untuk mendapatkan kejelasan masalah yang sesungguhnya, menemukan kemungkinan faktor penyebab serta menentukan kadar permasalahan yang akan berdampak pada perancangan ptk.

Perancangan tindakan perbaikan dilakukan guru dengan merinci langkah-langkah strategis apa yang akan dilakukan guru dalam rangka tindakan perbaikan bagi masalah yang telah dipilih, termasuk di dalamnya adalah guru mempersiapkan rencana proses perbaikan belajar mengajar yang akan dilaksanakan dalam siklus penelitian tindakan kelas. Rencana perbaikan seyogyanya menggambarkan perbedaan dari rencana PBM yang sekarang ada dan bermasalah, serta perbaikan yang diharapkan dapat dicapai.

Langkah 3: Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Gambar 1. Proses PTKProses ptk merupakan suatu rangkaian siklus yang berkelanjutan. Dalam Model Belajar BERMUTU, siklus tindakan dilakukan berulang sebanyak 2 (dua) kali, yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, melakukan perbaikan dan observasi, serta kegiatan refleksi. Perencanaan adalah perencanaan perbaikan pembelajaran oleh guru. Ketika guru melaksanakan perbaikan pembelajaran, dilakukan observasi oleh rekan sejawat guru. Kemudian, guru menuliskan refleksi diri tentang hal-hal yang sudah dilakukan dalam proses pem belajaran. Kemudian, diadakan refleksi secara bersama antara guru dengan rekan sejawat yang mengobservasinya.

Langkah 4: Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan data dilaksanakan pada saat guru melakukan perbaikan pembelajaran kelas, oleh rekan sejawatnya. Selama proses pembelajaran observer tidak boleh mengganggu guru pelaksana maupun terhadap murid. Proses dan cara pengumpulan atau perekaman data diharapkan tidak menyebabkan guru kehilangan konsentrasi melaksanakan pembelajaran. Hasil observasi rekan sejawat, hasil tes belajar siswa, dan hasil refleksi guru dikumpulkan, untuk dianalisis, digunakan sebagai pertimbangan rencana tindakan siklus berikutnya.
Analisis deskriptif dilakukan terhadap data yang telah terkumpul. Untuk menemukan key point (ide kunci) masukan dan kritikan pembelajaran yang dilaksanakan guru. Untuk hasil tes dianalisis dengan statistik deskriptif sederhana seperti rerata, perubahan rerata dari waktu ke waktu, beda nilai dari pretes dan postes, nilai tertinggi terendah, sebaran, serta identifikasi kompetensi yang bermasalah bagi siswa. Untuk refleksi juga digunakan analisis key point, seperti analisis hasil observasi.


Langkah 5: Refleksi dan Tindak Lanjut
Kegiatan refleksi merupakan kilas balik terhadap proses belajar mengajar yang telah berjalan. Bagi guru pelaksana ptk, memberi kesempatan mengingat kembali proses yang telah dijalankan, serta analisis terhadap keberhasilan serta kekurangan proses belajar mengajar yang dijalankan tersebut. Sementara itu, bagi rekan sejawat yang melakukan observasi, refleksi dapat dilakukan terhadap berbagai aspek proses belajar mengajar yang telah berjalan.
Tindak lanjut merupakan upaya guru untuk melakukan tindakan perbaikan selanjutnya, berdasarkan masukan dari refleksi yang dilakukan.


Langkah 6: Pelaporan
Keseluruhan langkah-langkah dalam Model Belajar BERMUTU termasuk pelaksanaan proses ptk didokumentasikan, dirangkum dalam satu bentuk laporan. Secara sederhana, laporan ditulis dengan mengikuti format sebagai berikut:
§ JUDUL (Halaman Judul)
§ LEMBAR PENGESAHAN
§ KATA PENGANTAR
§ ABSTRAK
§ DAFTAR ISI
§ BAB I PENDAHULUAN
o Latar Belakang
o Perumusan Masalah
o Tujuan Penelitian
o Manfaat Penelitian
o Definisi Operasional
§ BAB II KAJIAN PUSTAKA
§ BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
§ BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
§ BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
§ DAFTAR PUSTAKA
§ LAMPIRAN
Langkah-langkah tersebut dilaksanakan dalam tahapan belajar generik maupun kajian keilmuan. Semoga bermanfaat baik bagi rekan-rekan di MGMP Bermutu maupun yang reguler!

Sumber : Panduan pengelolaan Diklat Bermutu, Ditjen PMPTK 2008
Baca juga :
- Himpunan Regulasi Pendidikan

- Mengenal PTK

- Desain Multi Media Pembelajaran

- Sudahkah Anda Mempunyai NUPTK

- Mengenali Kecerdasan Anak

- Pengaruh buruk televisi

- TI di Sekolah

- Membedah Pendidikan Kita

Senin, 04 Januari 2010

Dokumen UN dan UASBN 2009/2010


UN dan UASBN 2009/2010 telah ditetapkan dokumen nasionalnya, baik dalam bentuk Peraturan Menteri maupun Keputusan BNSP. Karena secara momentum jadual pelaksanaan UN dan UASBN 2009/2010 lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya, sekolah perlu mempersiapkan strategi yang lebih cermat lagi.

Dokumen UN dan UASBN dapat didownload di http://dindikbanyumas.net atau silahkan klik untuk download di bawah ini :
> Permen UASBN 2010
> Permen UN 2010
> POS UASBN 2010
> POS UN SMP SMK 2010
> POS UN SMA MA 2010

Baca juga :

Himpunan Regulasi Pendidikan
Mengonlinekan Info Pendidikan
Mengenal PTK
Desain Multi Media Pembelajaran
Sudahkah Anda Mempunyai NUPTK
Mengenali Kecerdasan Anak
Pengaruh buruk televisi
TI di Sekolah

Membedah Pendidikan Kita

Semoga bermanfaat !